Petr Cech Ungkap Rasa Dukacita kepada Choirul Huda

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 17 Oktober 2017 | 02:03 WIB
Kiper Arsenal, Petr Cech, melakukan pemanasan sebelum dimulainya laga final Piala FA kontra Chelsea di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 27 Mei 2017. (IAN KINGTON/AFP)

Kepergian penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, tidak hanya dirasakan oleh publik Indonesia saja, tetapi juga terdengar sampai kota London, Inggris. 

Ya, penjaga gawang Arsenal, Petr Cech, merasakan duka yang sangat mendalam atas meninggalnya Huda.

Cech mengungkapkan rasa duka melalui akun Twitter miliknya pada Senin (16/10/2017) pukul 22.17 WIB.

"Saya sangat sedih mendengar kabar dari Indonesia atas meninggalnya Choirul Huda," kata Cech.

Meskipun tidak saling mengenal, rasa solidaritas eks pemain Chelsea itu sangat tinggi kepada Huda.

Mungkin bisa jadi dikarenakan keduanya sama-sama bermain di sektor penjaga gawang.

Cech juga hampir menemui ajalnya saat membela Chelsea ketika melawan Reading di Madejski Stadium, 14 Oktober 2006.

Kiper asal Republik Ceko itu coba mencegah dribble Stephen Hunt di dalam kotak penalti.

Cech berhasil menangkap bola tersebut, tetapi Hunt tidak mampu menghindari sang kiper sehingga lutut kanannya menghajar kepala Cech.

Alhasil, penjaga gawang berusia 35 tahun itu harus mendapatkan perawatan selama beberapa menit di lapangan sebelum digotong keluar.

(Baca Juga: Choirul Huda dan Para Pesepak Bola Nasional yang Meninggal Dunia Setelah Beraksi di Lapangan)

Sebelum Cech, dua pesepakbola dunia yakni gelandang Manchester United, Paul Pogba, dan kiper Barcelona, Ter Stregen, juga menyampaikan rasa duka kepada Huda melalui akun twitternya. Ungkapan duka itu disampaikan sebagai rasa solidaritas pesepakbola.

Seperti diketahui, Huda meninggal dunia seusai berbenturan dengan rekan satu timnya di Persela, Ramon Rodrigues, yang coba mengamankan bola dari kejaran penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).

Pemain yang sudah membela Persela sejak 1999 itu sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.

Huda akhirnya dikebumikan di kompleks makam Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017) malam WIB.

Manajemen Persela langsung memastikan untuk mempensiunkan nomor punggung 1 yang dikenakan Huda sebagai tanda penghormatan.

Pihak Bupati Lamongan juga menginginkan membuatkan patung Huda di sekitar Stadion Surajaya.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on