Alasan Southgate Singkirkan Bek Manchester United Ini dari Skuat Timnas Inggris

By Verdi Hendrawan - Jumat, 3 November 2017 | 09:24 WIB
Bek timnas Inggris, Chris Smalling, merayan gol ke gawang Portugal pada laga persahabatan di Wembley, 2 Juni 2016. (ADRIAN DENNIS/AFP)

Pelatih Tim Nasional Inggris, Gareth Southgate, memilih untuk mendepak bek Manchester United, Chris Smalling, dari skuat The Three Lions.

Pencoretan ini dilakukan jelang dua laga uji coba yang akan dilakoni Timnas Inggris, menghadapi Jerman (10/11/2017) dan Brazil (14/11/2017) di Stadion Wembley.

Jelang laga tersebut, Gareth Southgate telah merilis daftar skuat berisi 25 nama pemain yang akan ia gunakan menghadapi dua pertandingan tersebut.

Secara mengejutkan Chris Smalling yang sedang tampil bagus dan menjadi salah satu faktor Manchester United meraih banyak clean sheet di awal musim ini justru hilang dari daftar skuat.

(Baca Juga: Jika Hengkang dari Real Madrid, Zinedine Zidane Cocok untuk Latih 3 Klub Liga Inggris Ini!)

Padahal dalam dua laga terakhir Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Slovenia (5/10/2017) dan Lithuania (7/10/2017), Smalling masih menjadi bagian dari tim, meski tidak tampil.

Southgate lebih memilih memasukan Joe Gomez, Gary Cahill, John Stones, Harry Maguire, dan Phil Jones untuk mengawal jantung pertahanan Inggris di posisi bek tengah.

Menanggapi hal ini, Southgate mengaku bahwa ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya untuk menyingkirkan Smalling dari skuat Inggris.

(Baca Juga: Alasan Roberto Martinez Kembali Abaikan Radja Nainggolan dari Skuat Timnas Belgia)

Salah satunya adalah penampilan yang ditunjukkan pemain yang telah memiliki 31 caps bersama timnas Inggris itu dalam hal melakukan operan kepada rekan setim dalam membangun serangan dan menciptakan peluang.

"Chris telah memiliki setidaknya 30 caps dan bermain untuk Manchester United, jadi saya tahu apa yang bisa dia lakukan. Mungkin ini keputusan yang berat karena faktanya tim yang dibela Chris banyak melakukan clean sheet," ucap Southgate kepada Sky Sports.

"Di babak kualifikasi, kami memiliki rekor dalam bertahan, tetapi tidak dalam hal mencetak gol. Bagian terpenting untuk bisa melakukan itu adalah bagaimana cara membangun serangan dan kemampuan menciptakan peluang."