Mantan Bek Timnas Prihatinkan Masalah Gizi Pesepak Bola dan Regulasi Liga yang Tak Konsisten

By Adif Setiyoko - Sabtu, 14 Oktober 2017 | 21:31 WIB
Pelatih Madiun Putra, Nova Arianto belajar dari ayahnya tetapi tak ingin jadi bayang-bayang sang papa, Sartono Anwar, di dunia kepelatihan. (GATOT SUSETYO/BOLA/JUARA.NET)

Nova Arianto, mantan pemain bertahan timnas Indonesia yang sekarang membesut PS Lampung Sakti memberi komentar terkait berlangsungya Liga Indonesia.

Ia menilai gelaran kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 terjadi banyak sistem dan regulasi yang implementasinya tidak konsisten.

Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jogja, Nova mengaku sistem yang tidak beres tersebut bisa menurunkan kualitas kompetisi.

"Akhir-akhir ini banyak sekali masalah muncul, semoga sistem dan regulasi kompetisi bisa diperbaiki," ungkapnya.

(Baca Juga: Jelang Laga Arema FC Vs PS TNI, Stadion Kanjuruhan Terlihat Sepi, ke Mana Aremania?)

Nova memberi contoh misalnya regulasi U-23 yang tiba-tiba dihentikan di tengah musim.

"Misalnya banyak perubahan di tengah jalan seperti peraturan U-23," jelasnya.

(Baca Juga: Arema FC Vs PS TNI - Tim Singo Edan Turunkan Susunan Pemain Berbeda demi Kembalikan Kepercayaan Diri)

"Kompetisi harus konsisten terutama masalah regulasi," tambahnya.

Selain itu Nova Arianto juga berpendapat tentang klub yang kurang memerhatikan gizi pemainnya.

Menurutnya, selain berlatih, pemain sepak bola juga membutuhkan gizi yang seimbang.

(Baca Juga: Sepak Bola Nasional Sering Ricuh, Ini Instruksi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi)

Nova tak mengelak jika memang banyak klub-klub di Indonesia masih belum memiliki ahli gizi.

"Masalah gizi juga membutuhkan tambahan dana, karena belum tentu semua tim memiliki ahli gizi. Hal ini tentu bisa menjadi masalah," tegasnya.