Memori Manis Mantan Juru Gedor Arema di Stadion Kanjuruhan Ternodai

By Ramaditya Domas Hariputro - Rabu, 31 Januari 2018 | 15:01 WIB
Herman Dzumafo Epandi (TRIBUNNEWS.COM)

Bomber Bhayangkara FC, Herman Dzumafo Epandi, gagal mengulangi memori indah di markas Arema FC, Stadion Kanjuruhan, Malang.  

Pada pertemuan di babak fase grup Piala Presiden 2018, Bhayangkara FC harus bermain imbang tanpa gol melawan Singo Edan, Selasa (30/1/2018).

Hasil tersebut membuat skuat besutan Simon McMenemy gagal melaju ke babak delapan besar Piala Presiden 2018.

(Baca Juga: Hijrah ke Malaysia, Achmad Jufriyanto Bernostalgia dengan Rekan Setimnya Dulu)

Dzumafo yang memiliki memori manis di Stadion Kanjuruhan pun harus tertunduk lesu setelah timnya ditahan imbang.

Seperti diketahui, Dzumafo merupakan mantan pilar Arema Indonesia (kini Arema FC, red) yang namanya sempat diagungkan oleh Aremania.

Mesin gol berusia 37 tahun tersebut menjadi tulang punggung Singo Edan saat ajang ISL musim 2011-2012.

Didatangkan dari PSPS Pekanbaru (kini PSPS Riau, red) pada putaran kedua, Dzumafo langsung melejit bersama Arema.

(Baca Juga: Umuh Muchtar Bocorkan Terkait Penolakan Makan Konate ke Persib Bandung)

Dzumafo lalu sukses mengantarkan Arema lolos dari degradasi dan finis di peringkat 12 klasemen akhir.

Saat itu, Dzumafo diplot sebagai penyerang untuk menggantikan pos yang sebelumnya ditempati Marcio Souza dan Rodrigo Santoni.