Djanur: Lawan Persebaya, Tidak Ada Istilah Revans

By Jumat, 2 Februari 2018 | 15:25 WIB
Pemain Persebaya Surabaya, Rishadi Fauzi (kanan), berebut bola di udara dengan pemain PSMS Medan, Roni Fatahillah, dalam laga final Liga 2 2017 di Stadion GBLA, Bandung, Selasa (28/11/2017). (FERNANDO RANDY/BOLA/BOLASPORT.COM)

Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman, tak mau terganggu dengan istilah revans atas Persebaya Surabaya di final Liga 2 tahun 2017 yang digelorakan para suporternya.

Djadjang Nurdjaman hanya mengatakan ingin meraih kemenangan dalam pertemuan di babak delapan besar Piala Presiden, Sabtu (3/2/2018) di Stadion Manahan Solo.

(Baca Juga: Antisipasi Demam Panggung, Arema FC Bawa Tiga Kiper ke Solo)

"Jangan pakai istilah revans. Kalah atau menang itu hal biasa dalam sepak bola. Yang pasti, setiap tim pasti punya keinginan menang dalam pertandingan," kata Djadjang Nurdjaman kepada BolaSport.com


Pelatih PSMS Medan, Djajang Nurdjaman (kedua dari kiri) , ikut merayakan sukses timnya meraih peringkat kedua Liga 2 tahun 2017 dengan naik podium di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa (28/11/2017).(ABDI PANJAITAN/BOLASPORT.COM)

"Memang lawan Persebaya nanti, kalau mau bicara lolos ke babak selanjutnya, PSMS harus menang. Kami akan berusaha memberikan hasil yang terbaik," ujar pelatih yang akrab disapa Djanur.

Dari awal, Djanur tak mau memilih siapa yang akan menjadi lawannya. Selain karena sudah terbagi dalam slot, yang lolos ke babak delapan besar sudah pasti tim terbaik.

(Baca Juga: Persib Bandung Resmi Kontrak Dua Pemain Anyar)

"Saya sudah tegaskan bahwa melawan siapa pun di babak delapan besar akan sama saja. Termasuk Persebaya Surabaya sekali pun. Tidak ada perbedaan," kata Djanur.

"Kemampuan Persebaya, kita sudah melihatnya dan juga pernah bermain di final Liga 2. Persebaya sekarang sudah berbenah dan lebih baik. Mereka punya banyak pemain Papua yang menjadi kekuatan di tim," kata Djanur.