Tersingkir dari Piala Suratin, Arema FC U-16 Bidik Kompetisi Elite Pro Liga 1

By Ovan Setiawan - Kamis, 30 Agustus 2018 | 14:59 WIB
Pemain Arema FC U-16 (tengah) dikepung pemain Persib Bandung U-16 dalam laga hari kelima Festival Filanesia Kompetisi Liga 1 U-16 di Depok, Sabtu (14/07/2018). (@PERSIB/TWITTER)

Arema FC U-16 berusaha mengambil sisi positif setelah tersingkir di babak 24 besar Piala Suratin 2018 zona Jawa Timur. Mereka kini mengalihkan konsentrasinya untuk persiapan mengikuti kompetisi Elite Pro Liga 1 U-16.

“Secara hasil (Piala Suratin) memang cukup mengecewakan. Namun kita berusaha mengambil sisi positifnya, ke depan kami harus mempersiapkan diri untuk persiapan di Elite Pro Liga 1,” ungkap pelatih Arema FC U-16, Doni Suherman kepada BolaSport.com pada Kamis (30/8/2018) siang.

(Baca Juga: Manchester United Terancam Kontra 9 Lawan Berat di Fase Grup Liga Champions 2018-2019)

Arema FC U-16 tersingkir setelah kalah dari Persid Jember dalam pertandingan yang diadakan di Stadion Jember Sport Garden (JSG), mereka kalah dengan skor 0-1.

Hasil ini jelas cukup mengecewakan, lantaran di laga sebelumnya mereka mampu unggul 2-0 atas Persega Trenggalek. Sementara satu grup hanya diambil satu tim.

“Di Elite Pro nanti kami cukup optimis. Berkaca dari Piala Suratin, dari sisi permainan sebenarnya kami tidak kalah,” papar mantan pemain Arema ini.

Dalam kompetisi Elite Pro Liga 1, Arema FC U-16 berada satu grup dengan Bali United, PSIS Semarang, Persela Lamongan, Madura United dan Barito Putera.

(Baca Juga: Tak Tahan Lihat Suami Diejek, Istri Jamie Vardy Balas Komentar Nyinyir dari Presenter Olahraga Inggris)

Terkait nama-nama calon lawan Arema FC U-16, Doni mengaku masih meraba-raba, namun dia lebih fokus pada persiapan timnya sendiri.

“Kita memang masih belum tahu kekuatan lawan nanti seperti apa karena belum pernah bertemu. Tapi saat ini kami fokus pada persiapan tim sendiri dan melakukan evaluasi,” ujar Doni.

 

Menurut BOLAmania, pantaskah bek-bek dalam video ini diberi kesempatan membela timnas dalam waktu dekat? Awal musim lalu. Era baru Liga Indonesia pasca-pembekuan FIFA menghasilkan satu kebijakan penting yang berpengaruh besar terhadap perkembangan tim nasional Indonesia, yakni regulasi U-22. Regulasi ini 'memaksa' klub-klub memberikan jam terbang lebih kepada pemain belia. Tujuan utamanya memang untuk mengasah nama-nama yang diproyeksikan mengisi skuat Asian Games 2018, tapi toh efeknya meluas dan dinikmati oleh talenta-talenta muda lain, terutama di pos pertahanan. Made Andhika Wijaya (Bali United), Dandi Maulana Abdulhak (Barito Putera), Reva Adi Utama (PSM), dan Birrul Walidain (Persela) adalah sederet bek U-23 yang terbantu regulasi tersebut. Regulasi U-23 memang tak lagi berlaku musim ini, tapi bek-bek muda berkualitas justru bertambah. Mereka antara lain Arif Satria (Persela), Abu Rizal Maulana (Persebaya), Dallen Doke (Bali United), Habel Boas Inzaghi Izir (Perseru), dan Mahdi Albaar (PS Tira). #AsianGames2018 #TabloidBOLA

Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada