Ponaryo Astaman: Giliran Pemain yang Menuntut Suporter

By BolaSport - Selasa, 25 September 2018 | 16:46 WIB
Ponaryo Astaman (tengah) ketika ditemui di sela-sela konferensi pers bertajuk Pertemuan Pesepakbola Indonesia yang berlangsung di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa (25/9/2018). (TRI MEILINA/BOLASPORT.COM)

Mantain pemain Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman, menuntut para suporter sepak bola nasional untuk dapat lebih tertib ketika menyaksikan timnya berlaga secara langsung di stadion-stadion.

Penulis: Samuel Agung Pratama

Ponaryo mendesak para suporter agar lebih cerdas dan memahami cara yang baik serta tepat ketika memberi dukungan kepada klub kesayangannya.

Pemain yang pernah memperkuat Borneo FC itu juga menambahkan bahwa masing-masing suporter juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelangsungan persepakbolaan Indonesia.

Hal ini Ponaryo ungkapkan di sela-sela konferensi pers bertajuk Pertemuan Pesepak Bola Indonesia yang diadakan oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, pada Selasa (25/9/2018) sore.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Akibat Insiden Berdarah GBLA, Menpora Resmi Stop Liga Indonesia

"Ini pesan moral yang ingin kita sampaikan kepada suporter. Mereka tidak bisa menunjuk 'wah ini PT Liga begini, ah ini PSSI begini, ah ini klub begini', tapi sekarang waktunya kami pemain menuntut kepada mereka (suporter). Bisa gak mereka bikin nota damai untuk kelangsungan sepak bola di Indonesia," tegas Ponaryo ketika ditemui BolaSport.com.

Ponaryo juga menegaskan bahwa kelangsungan persepakbolaan Indonesia bergantung pada nota kesepakatan damai dari para suporter.

(Baca selengkapnya: Sebelum Haringga Sirla Meninggal, Ternyata Ini yang Membuat Almarhum Dikeroyok Brutal)

Dalam konferensi pers yang dihadiri para kapten dari masing-masing tim di Liga 1, para pemain yang diwakili oleh APPI, sepakat untuk tidak melajutkan sementara pertandingan di Pekan ke-24 Liga 1 tahun 2018 hingga tercapainya Nota Damai Suporter.

Nota damai tersebut juga akan disinergikan dengan para stakeholder sepak bola Indonesia, yakni PSSI, LIB, kepolisian, dan juga pemerintah pusat maupun daerah.