Selain Pebalap, Insinyur Spesialis Elektronika Juga Jadi Komoditi Panas di MotoGP

By Samsul Ngarifin - Kamis, 22 Maret 2018 | 02:30 WIB
Pebalap Yamaha Tech3, Johann Zarco, memimpin grup pebalap terdepan saat menjalani seri balap pertama MotoGP di Sirkuit Losai, Qatar, pada tanggal 18 Maret 2018. (DOK. MONSTER YAMAHA TECH3)

Racing Communication Manager tim HRC, Carlo Fiorani, mengatakan bukan hanya bursa pebalap yang menjadi komoditi panas pada ajang MotoGP.

Petinggi HRC itu menyebut jika bursa insinyur elektronik juga menjadi incaran para tim peserta MotoGP.

Hal ini sebagai imbas diseragamkannya komponen ECU sejak tahun 2016, di mana saat ini seluruh tim peserta menggunakan alat produksi Magneti Marelli.

Tim Yamaha menjadi salah satu tim pabrikan papan atas yang sampai saat ini masih kesulitan untuk menemukan setting-an yang pas untuk perangkat elektronik.

"Pasar insinyur, terutama elektronik, telah menjadi komoditas yang paling banyak dicari untuk semua tim," kata Carlo Fiorani dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

(Baca juga: Sadis! Tim Repsol Honda Tak Akan Pernah Rekrut Jorge Lorenzo sebagai Pebalap, Ini Alasannya)

Saat ini tim Repsol Honda dan tim Ducati menjadi tim yang mampu menjinakan ECU produksi Magneti Marelli.

Tidak bisa dipungkiri jika sebuah tim mampu mengendalikan ECU dengan baik maka dapat berdampak banyak pada hasil balapan.

"Ada tawaran, ada pasar yang naik karena insinyur elektronik yang baik dapat membuat perbedaan," ujar Fiorani lagi.

Tim Ducati bisa moncer dengan ECU tersebut karena lebih berpengalaman dengan Magneti Marelli.

Sedangkan Honda memilih untuk merekrut insinyur yang pernah bekerja di Ducati dan Magneti Marelli.