Busana Tanding Maria Sharapova Jadi yang Terfavorit Sepanjang Musim 2017

By Doddy Wiratama - Kamis, 23 November 2017 | 21:22 WIB
Maria Sharapova mengenakan busana tanding spesial saat mengikuti gelaran US Open 2017. (Instagram.com/mariasharapova)

Setelah 15 bulan menjalani masa hukuman larangan bertanding karena kasus doping, Maria Sharapova melakukan akhirnya melakukan comeback pada April 2017 di turnamen Stuttgart Open, Jerman.

Dari data yang didapatkan BolaSport.com dari WTA Tennis, Maria Sharapova tercatat mengikuti delapan turnamen sepanjang gelaran kompetisi musim 2017.

Bahkan petenis Rusia ini berhasil tampil sebagai juara Tianjin Open 2017 setelah mengatasi perlawanan Aryna Sabalenka.

Salah satu penampilan Maria Sharapova yang mencuri perhatian adalah saat mengikuti turnamen Grand Slam pertama pascaskorsing, US Open 2017.

Sharapova bahkan sempat menyingkirkan petenis unggulan kedua, Simona Halep, sebelum akhirnya ditaklukkan Anastasija Sevastova pada babak 16 besar.  

(BACA JUGA : 5 Bidadari Cantik Tennis Dunia yang Bisa Memanjakan Mata, Nomor 2 Hot Banget)

Selain menunjukkan permainan yang apik, pakaian tanding yang dikenakan Maria Sharapova di ajang US Open 2017 juga sukses mencuri perhatian.

Pakaian modis berwarna hitam yang dikenakan Sharapova itu bahkan masuk dalam nominasi 8 busana tanding ter-fashionable sepanjang gelaran kompetisi WTA 2017.

 

A post shared by Maria Sharapova (@mariasharapova) on

Busana tanding berenda dan bertabur kristal Swarovski ini terinspirasi dari pakaian yang digunakan Maria Sharapova saat berhasil menjadi juara US Open 2006.

Pakaian hasil kerja sama antara Nike dan designer asal Italia, Riccardo Tisci, ini dipilih menjadi yang terfavorit (40%) dan mengalahkan tujuh nomine lain.

 

Komdis PSSI merilis hukuman kepada Persib Bandung terkait keputusan tim berjulukan Maung Bandung itu enggan melanjutkan pertandingan saat melawan Persija Jakarta pada 3 November 2017. Dilansir BolaSport dari situs resmi PSSI pada Kamis (23/11/2017), hukuman buat Persib berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI pada 7 November. Dalam surat bernomor 123/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017, Persib dinyatakan kalah 0-3 dan denda Rp 200 juta. "Jenis pelanggaran: tim – Menolak melanjutkan pertandingan," tulis Komdis. Persib memang terlihat melakukan aksi mogok bermain lantaran cukup kecewa kepada kepemimpinan wasit asal Australia, Evans Shauns Robert. Kekecewaan pertama dikarenakan Evans menganulir gol Ezechiel N'Doussel pada menit ke-27. Puncak kekecewaan Persib datang setelah Vladimir Vujovic diganjar kartu merah usai melanggar Bruno Lopes dan melontarkan perkataan tidak pantas kepada wasit. Para pemain Persib berkumpul di pinggir lapangan dalam waktu yang cukup lama. Melihat situasi itu, Evans mengambil keputusan untuk menghentikan laga pada menit ke-82. Laga tersebut berakhir untuk kemenangan Persija dengan skor 1-0 berkat gol Bruno da Silva Lopes mencetak pada menit ke-77. #persib #bobotoh #viking #bandung #maungbandung

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on