Ini Pernyataan PSG soalKemungkinan Melanggar Aturan FFP

By Theresia Simanjuntak - Senin, 4 September 2017 | 17:20 WIB
Neymar diperkenalkan sebagai pemain baru Paris Saint-Germain (PSG), Jumat (4/8/2017). (LIONEL BONAVENTURE/AFP)

Paris Saint-Germain mengaku bingung karena UEFA ingin menyelediki kemungkinan mereka melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) sepanjang bursa transfer musim panas 2017.

PSG bikin gempar dunia sepak bola ketika merekrut Neymar dari Barcelona dengan biaya fantastis, 222 juta euro (3,5 triliun rupiah).

Tak cukup sampai disitu, Les Parisiens mendatangkan penyerang remaja Kylian Mbappe dari AS Monaco secara pinjaman dengan opsi permanen.

Kabarnya, harga pemain berusia 18 tahun itu saat dipermanenkan di pertengahan 2018 mendatang bisa mencapai 180 juta euro (2,8 triliun rupiah).

Aktivitas transfer PSG bikin gerah UEFA mengingat mereka sengaja membuat aturan FFP agar klub-klub kaya dapat menahan diri berbelanja pemain sehingga mengurangi kesenjangan dengan klub bermateri pas-pasan.

UEFA pun merilis pernyataan pada 1 September bahwa mereka akan menyelidiki neraca keuangan PSG sepanjang musim panas 2017.

Seperti rilis yang BolaSport.com terima langsung dari PSG, klub Prancis itu menegaskan mereka masih mematuhi regulasi FFP saat merekrut Neymar dan Mbappe.

"PSG terkejut atas pendekatan UEFA ini. Klub sangat percaya diri dapat memperlihatkan bahwa kami sepenuhnya memenuhi aturan FFP terkait neraca keuangan di 2017-2018. Klub menekankan bahwa kami selalu transparan kepada badan sepak bola Eropa di mana kami mengembangkan hubungan saling percaya dengan mereka selama enam tahun ini. Hal ini bukti kami menghormati UEFA," begitu pernyataan PSG.

Dalam rilis tersebut, PSG membeberkan bahwa mereka juga mendapat pemasukan sebesar 104 juta euro, hasil penjualan pemain di musim panas 2017.
Mereka juga menekankan banyaknya sponsor, hak siar, penjualan tiket, dan sebagainya yang membantu menyeimbangkan neraca keuangan klub.