Bek Paris Saint-Germain Diperas, Polisi Prancis Justru Gagalkan Perampokan

By Pradipta Indra Kumara - Senin, 18 September 2017 | 18:22 WIB
Reaksi bek Prancis, Layvin Kurzawa, dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa kontra Belanda di Stade de France, Saint-Denis, Prancis, pada 31 Agustus 2017. (FRANCK FIFE/AFP)

Teror dengan tujuan pemerasan dialami oleh pemain Prancis, Layvin Kurzawa.

Bek Paris Saint-Germain itu dilaporkan direkam oleh seseorang saat ia sedang melemparkan kritik kepada pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps.

Dilansir BolaSport.com dari Mirror, seseorang kemudian menghubungi Layvin Kurzawa untuk meminta bayaran sebesar 100.000 euro (sekitar 1,5 miliar rupiah).


para pemain PSG memberi selamat kepada pemain Bek PSG Layvin Kurzawa (Tengah) setelah mencetak gol pada saat pertandingan antara Paris Saint-Germain dan Lonent pada tanggal 03 Februari 2016 di Parc des Princes stadium Paris( AFP / FRANCK FIFE)

Pemeras tersebut mengancam akan menyebarkan video Kurzawa jika dirinya tidak membayar uang tersebut.

Layvin Kurzawa kemudian menghubungi polisi untuk mengatur sebuah pertemuan dengan orang yang memerasnya.

Polisi kemudian mengatur sebuah pertemuan untuk menjebak orang yang memeras Kurzawa.

Kabar lain menyebutkan jika sebenarnya Kurzawa adalah target perampokan.

Para pemeras mantan pemain AS Monaco ini dikabarkan merampok Kurzawa jika ia pergi menuju lokasi yang disepakati.

Dikabarkan Polisi telah menahan 3 orang dan kemudian menangkap 2 orang lainnya.