Bali United Tiba di Thailand, Ini Tekad Dua Bek Sayapnya

By Yan Daulaka - Senin, 22 Januari 2018 | 14:31 WIB
I Made Andhika Wijaya (kiri) menyempatkan berfoto dengan rekan seniornya Agus Nova Wiantara di Bandara Chiang Rai, Thailand, Minggu (21/1/2018) malam. (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Terbang dari Bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban, Bali, pada pukul 09.25 WITA dan transit di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Bali United akhirnya tiba dengan selamat di Bandara Internasional Chiang Rai, Thailand, pada pukul 22.00 WITA, Minggu (21/1/2018) malam.

Dengan kekuatan 18 pemain ditambah staf pelatih dan ofisial, pasukan Serdadu Tridatu langsung menuju Phufaa Waree Hotel untuk beristirahat.

(Baca Juga: Valentino Rossi Ternyata Sempat Membuat Michael Schumacher Terbelalak dengan Catatan Waktunya)

"Ya kami sekarang sudah di hotel. Mungkin besok pagi kami hanya berlatih ringan saja di area hotel untuk memulihkan kondisi," ujar bek asal Bandung, Dias Angga Putra, lewat pesan WhatsApp.

"Mohon doa masyarakat Bali supaya kami semua diberi keselamatan dan bisa membawa sukses," katanya. 


Dias Angga Saputra (tengah) bersama dua rekannya, I Gede Sukadana (kiri), dan Agus Nova Wiantara (kanan), saat berlatih di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar(GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Sementara pemain muda asli Bali, I Made Andhika Wijaya, mengaku dirinya sangat siap untuk pertandingan di babak kualifikasi Liga Champion Asia 2018 ini.

(Baca Juga: Andrea Dovizioso: Apa yang Dilakukan Musim Lalu Tidak Akan Cukup untuk Menang!)

Tidak hanya fisiknya yang sudah siap berjibaku menghadang para penyerang tim tuan rumah Chiang Rai, tapi juga mental yang sudah siap bertarung puputan.

"Astungkara, semoga kami semua di tim bisa memberikan yang terbaik buat Bali dan Indonesia. Ini pengalaman pertama saya yang tidak mau saya lewatkan begitu saja," ujar putra dari asisten pelatih Bali United, I Made Pasek Wijaya, ini.

 

BOLA Foto: Jika harus menentukan sosok yang tepat untuk dijadikan patung di kota Bandung pascadibangunnya patung Adjat Sudrajat yang kini berdiri tegak di kawasan Jalan Tamblong, mungkin khalayak tak ragu menunjuk sosok Djadjang Nurdjaman. Sebab, Djanur sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, adalah sosok penting yang bisa membawa Persib juara sebagai pemain (1986), asisten (1995), dan pelatih (2014). Eks penggawa Mercu Buana Medan ini tak hanya pantas disebut legenda, lebih dari itu dirinya bisa dibilang sebagai jimat bagi Maung Bandung. Tentunya banyak momen spesial yang tak bisa dipisahkan dari Persib maupun Djanur. Namun, kini Djanur dipaksa sejenak melupakan kenangan manisnya bersama Persib. Pasalnya, Ia harus menjadi musuh selama 90 menit bagi mantan klubnya tersebut. Hal itu merujuk babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (21/1/2018) besok yang akan mempertemukan Persib kontra PSMS. Akankan Sang Jimat Persib mampu menyakiti mantan klubnya? atau kah sebaliknya? duel klasik di era perserikatan memang layak dinantikan.

Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada