Begini Ikrar Setia Arsene Wenger untuk Arsenal Jelang Laga Kontra Atletico Madrid

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Kamis, 3 Mei 2018 | 19:59 WIB
Arsene Wenger saat memimpin sesi latihan Arsenal menjelang duel Liga Europa melawan CSKA Moskva di London Colney, 4 April 2018. (BEN STANSALL / AFP)

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, yang akan mengakhiri karier 22 tahun melatih tim Meriam London pada akhir musim, ingin menutup rekam jejaknya dengan kenangan manis.

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, mengungkapkan bahwa dirinya ingin melalui musim terakhirnya bersama tim London Utara dengan manis.

Satu-satu jalan terbaik menutup 22 tahun pengabdiannya bersama Arsenal yaitu dengan memenangi Liga Europa.

Hal tersebut diungkapkan pelatih 68 tahun jelang laga leg kedua Arsenal kontra Atletico Madrid di Stadion Wanda Metropolitano, Jumat (4/5/2018) dini hari nanti WIB.

"Saya tak tahu apa yang akan saya lakukan pada musim mendatang. Namun, saya rasa saat ini saya ingin mengakhiri pekerjaan di Arsenal dengan baik," ucap Wenger dikutip BolaSport.com dari laman BBC.

(Baca Juga: Minim Jatah Bermain, Kiper Timnas Belanda Ini Rela Bertahan di Barcelona)


Ekspresi bek kanan Arsenal, Hector Bellerin, seusai laga leg pertama semifinal Liga Europa kontra Atletico Madrid di Stadion Emirates, London, Inggris pada 26 April 2018.(ADRIAN DENNIS/AFP)

"Saya percaya bahwa seorang pria harus bisa memberikan yang terbaik di mana pun ia berada. Dengan seluruh komitmen dan tenaga, saya ingin untuk fokus hingga hari terakhir saya bersama Arsenal," ucap Wenger menambahkan.

"Ketika pekerjaan saya di Arsenal selesai, saya akan melihat ke mana saya pergi. Akan tetapi saya ingin mengakhiri kisah cinta ini dengan baik," kata pelatih berkebangsaan Prancis itu.

The Gunners yang hanya mampu imbang 1-1 saat laga leg pertama sepekan lalu, dituntut untuk minimal menang 1-0 atau imbang lebih dari dua gol.

Apabila berhasil lolos ke babak final dan memenangi laga, maka ini adalah trofi kejuaraan Eropa yang pertama dan terakhir bagi Arsene Wenger bersama Arsenal. Karena sebelumnya, eks pelatih Nagoya Grampus itu belum pernah memenangi baik Liga Champions atau pun Liga Europa.