Miris, Dua Klub Liga 1 Tak Taat Aturan Terkait Lisensi Pelatih

By Irwan Febri Rialdi - Jumat, 4 Agustus 2017 | 16:41 WIB
Logo AFC, Federasi Sepak bola Asia (afc)

Tiga klub Liga 1 musim 2017 tanpa pelatih kepala sampai jelang putaran kedua. Syarat pelatih kepala klub Liga 1 harus memilikin lisensi A AFC.

Ditegaskan Chief Operation Officer PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalom Boboy, pelatih kepala yang menjabat di klub Liga 1 harus berlisensi A AFC.

Aturan itu terpampang jelas Regulasi Liga 1 pada Pasal 38 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial.

Hal itu tertulis di ayat 1 sub e i dengan bunyi: Pelatih kepala: sekurang-kurangnya sertifikat AFC “A“ Coaching atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC.

Dari tiga klub yang tanpa pelatih kepala definitif itu, dua tim ditangani pelatih kepala sementara yang tak berlisensi A AFC.

Berikut dua tim Liga 1 yang tak taat aturan kompetisi Liga 1 dan telah dirangkum BolaSport.com:

1. Mitra Kukar

Sukardi, caretaker Mitra Kukar(tribunnews.com)
 
Mitra Kukar yang belum lama ini ditinggal pelatihnya, Jafri Sastra.
 
Klub berjulukan Naga Mekes itu saat ini dibesut oleh duo asisten pelatih. Dua orang itu adalah Sukardi Kardok dan Joice Sorongan.
 
Joice adalah pelatih kiper yang kini baru punya lisensi kepalatihan C AFC. 
 
2. Persib Bandung
 

Pelatih caretaker Persib, Herrie Setyawan (bertopi) usai membawa timnya menang atas Mitra Kukar di Stadion GBLA, Kota Bandung, Sabtu (18/6/2016) malam. (Dok. PT GTS)
 
Saat ini, Persib tidak memiliki pelatih kepala sejak Djadjang Nurdjaman mengundurkan diri. Atep dkk dilatih oleh Herrie Setyawan.
 
Herrie merupakan pelatih sementara dengan bekal lisensi B AFC, sehingga tak memenuhi syarat. 
 
"Kedua tim ini apabila tidak segera mendapatkan pelatih baru sampai awal September 2017, bisa mendapat denda. Mereka juga tidak boleh didampingi oleh pelatih yang ada saat ini,'' ujar Tigor.