Ini Kata Hartono Ruslan tentang Mantan Anak Buahnya

By Noverta Salyadi - Senin, 16 Oktober 2017 | 18:50 WIB
Pelatih caretaker Sriwijaya FC, Hartono Ruslan. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan juga merasa kehilangan sosok Chairul Huda yang meninggal dunia setelah berbenturan dengan rekan satu tim Ramon Rodrigues saat kontra dengan Semen Padang di Stadion Surajaya Lamongan,  Minggu (15/10/2017).

Hartono Ruslan pernah bekerja bersama-sama dengan Choirul Huda, yakni ketika pada 2010 ketika menjabat sebagai pelatih Persela Lamongan bersama Joko Susilo.

“Sebagai orang yang pernah bersama dengan Huda, saya sempat kaget mendengar kabar meninggalnya dan saya merasakan kehilangan sosok Huda sebagai pemain sepak bola, kami pernah bersama di Persela waktu itu,” ujar Hartono Ruslan di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Senin (16/10/2017).

Menurut pengakuan Hartono, yang sekarang menjabat sebagai pelatih Sriwijaya FC, sosok Huda sebagai pemain yang terbilang santun dan tidak banyak berbicara.

Namun, tingkat disiplin sebagai pemain sangat tinggi sehingga tidak heran kalau Huda banyak digemari oleh teman-teman satu tim.

“Saya sangat senang dengan sosok Huda, walaupun kami tidak lama bersama tetapi sikapnya yang santun ini sangat menyenangkan bagi kami sebagai pelatih, Huda memang tidak banyak berbicara tetapi mempunyai disiplin yang tinggi,” tutur Hartono Ruslan.

(Baca Juga: Tiga Poin Penting Pembahasan PSSI dan Kemenpora)

Hartono menjelaskan, kematian Chairul Huda akan menjadi pelajaran bersama dari seluruh pengurus PSSI maupun klub sepak bola di Indonesia. 

“Kami tahu kompetisi ini sangat padat dan melelahkan. Tentunya pada akhir musim ini persaingan sangat tinggi. Di mana para klub di papan atas bersaing untuk menjadi juara dan di bawah berusaha untuk lepas dari degradasi,” jelas Hartono.

Hartono juga mengakui bahwa saat ini memang sudah aturan yang jelas dari PSSI tentang kompetisi terhadap keselamatan pemain. 

Namun dengan kompetisi yang pada dan persaingan itulah banyak faktor cidera pemain selalu menjadi momok yang menakutkan.

“Tidak ada yang salah dengan aturan bermain dalam kompetisi, hanya saja yang perlu dilakukan jadwal kompetisi yang sangat padat dan melelahkan,” tegas Hartono.