Presiden Madura United Kritik PSSI Terkait Sanksi Penyerangan Wasit Asing Saat Lawan Borneo FC

By Stefanus Aranditio - Minggu, 22 Oktober 2017 | 10:53 WIB
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi tak ingin klub miliknya berkembang di sepak bola saja. Tetapi, dia ingin Madura United jadi bagian penting Pulau Garam. (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Presiden Madura United, Achsanul Qusasi mengkritik kinerja PSSI pasca timnya disanksi oleh Komisi disiplin PSSI.

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum Madura United dengan empat laga usiran tanpa penonton dan denda Rp 125 juta.

Sanksi ini adalah sebagai buntut dari kericuhan dan penyerangan wasit asing Hasan Akrami saat Madura United lawan Borneo FC di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Jumat (13/10/2017).

Dilansir BolaSport.com dari jatim.tribunnews.com, Presiden Madura United, Achsanul Qosasi menyatakan diri siap bertanggung jawab dan menerima sanksi tersebut.

Namun dirinya mengkritik PSSI yang menurutnya tidak konsisten dalam pemberian sanksi.

(Baca Juga: VIDEO - Kronologi Pemain Bali United U-19 Dihajar Bhayangkara FC U-19 Sampai Dilarikan ke Rumah Sakit)

Dirinya mengeluhkan adanya tambahan hukuman tanpa penonton dari awal yang hanya empat laga usiran saja.

"Manajemen di Pamekasan sudah menerima putusan resmi dari Komdis PSSI itu. Meski ada yang tidak konsisten dalam penentuan besarnya sanksi, tetapi Madura United siap menjalankan hukuman tersebut," ujar Achsanul Qosasi.

Madura United kini menyisakan empat pertandingan terakhir kompetisi Liga 1 yang di antaranya ada dua laga kandang.

Dua laga kandang ini dipastikan tanpa penonton dan dua hukuman sisa akan dilakukan pada kompetisi tahun depan.