Terungkap! Eks Striker Timnas Thailand Sebut Pengaturan Skor Juga Terjadi di Indonesia

By Adif Setiyoko - Kamis, 23 November 2017 | 19:34 WIB
Gelandang timnas Indonesia, Muhammad Hargianto, berudel memperebutkan bola dengan kapten timnas Thailand, Chenrop Samphaodi, pada partai pembuka Grup B SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Malaysia, Selasa (15/8/2017). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/BOLASPORT.COM)

Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) dan pihak Kepolisian Thailand secara resmi mengungumkan tengah melakukan penyelidikan terhadap 12 oknum yang diduga terlibat dalam skandal pengaturan skor. 

Sejumlah 12 oknum itu terdiri dari empat pemain sepak bola yang berasal dari dua tim Thai League 1 dan dua wasit.

Kelima pemain tersebut yakni, Suthipong Laoporn, Narong Wongthongkham, Suvitthaya Namsinlak, dan Seksan Chaothonglang yang berasal dari klub Navy ditambah Veera Kerdpudsa, penjaga gawang tim Nakhon Ratchasima FC.

Sementara itu, kedua wasit yang terlibat adalah Phumrin Khamruen dan Theerachit Sitthisuk.

Dilansir BolaSport.com dari Bangkok Post, Mantan striker timnas Thailand, Piyapong Pue-on, mengatakan bahwa kasus ini merupakan penyakit.

(Baca Juga: Dikaitkan dengan Bali United, Ini Jawaban Van der Vaart)

Ia mengibaratkan kasus pengaturan skor serupa 'kanker' yang akan menggerogoti dunia sepak bola.

"Kasus seperti ini dapat melukai hati para penggemar sepak bola Thailand," ujar Piyapong pada Rabu (23/11/2017).

"Selain itu, hal ini akan berimbas pada para fans dan sponsor yang kabur karena hal ini dianggap mengotori kesucian sepak bola," jelasnya menambahkan.

Menurut mantan pesepak bola yang pernah merumput di Liga Malaysia, Piyapong, kasus serupa juga pernah terjadi di negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia dan Singapura.

 

Komdis PSSI merilis hukuman kepada Persib Bandung terkait keputusan tim berjulukan Maung Bandung itu enggan melanjutkan pertandingan saat melawan Persija Jakarta pada 3 November 2017. Dilansir BolaSport dari situs resmi PSSI pada Kamis (23/11/2017), hukuman buat Persib berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI pada 7 November. Dalam surat bernomor 123/L1/SK/KD-PSSI/XI/2017, Persib dinyatakan kalah 0-3 dan denda Rp 200 juta. "Jenis pelanggaran: tim – Menolak melanjutkan pertandingan," tulis Komdis. Persib memang terlihat melakukan aksi mogok bermain lantaran cukup kecewa kepada kepemimpinan wasit asal Australia, Evans Shauns Robert. Kekecewaan pertama dikarenakan Evans menganulir gol Ezechiel N'Doussel pada menit ke-27. Puncak kekecewaan Persib datang setelah Vladimir Vujovic diganjar kartu merah usai melanggar Bruno Lopes dan melontarkan perkataan tidak pantas kepada wasit. Para pemain Persib berkumpul di pinggir lapangan dalam waktu yang cukup lama. Melihat situasi itu, Evans mengambil keputusan untuk menghentikan laga pada menit ke-82. Laga tersebut berakhir untuk kemenangan Persija dengan skor 1-0 berkat gol Bruno da Silva Lopes mencetak pada menit ke-77. #persib #bobotoh #viking #bandung #maungbandung

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada