The Jak Mania Tewas, Pelatih Persija Minta Tidak Ada Balas Dendam!

By Ferril Dennys Sitorus - Selasa, 25 September 2018 | 20:49 WIB
Ucapan bela sungkawa Persija Jakarta untuk suporter The Jak Mania yang tewas, Haringga Sirla. (TWITTER/PERSIJA JAKARTA)

Rasa duka yang mendalam ditunjukkan Persija Jakarta atas meninggalnya Haringga Sirila. Dua hari selepas laga, Persija Jakarta kembali menggelar latihan perdana di Lapangan PS AU TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (25/8/2018) sore.

Bambang Pamungkas dan kawan-kawan pun mengenakan pita hitam saat latihan.

Selepas sesi latihan, pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra mengungkapkan rasa duka untuk Haringga serta keluarga yang ditinggalkan.

Ia pun mengaku sedih dan sangat kecewa dengan tindakan tidak terpuji yang membuat pria berusia 23 tahun asal Cengkareng menghembuskan nyawanya untuk terakhirnya jelang laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta tersebut.

“Tahu kejadian itu sangat sedih melihatnya. Saya melihat video itu setelah pertandingan di dalam kendaraan taktis (rantis). Itu sangat mengerikan sekali. Hari yang sangat buruk dalam karir kepelatihan saya menilai kejadian dan ini sudah diluar akan sehat,” ujar Teco.

“Maka dari itu untuk menghormati korban kami sepakat menggunakan pita hitam saat menjalani latihan hari ini,” tambahnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS - PSSI Putuskan Liga 1 Senior Dihentikan Sampai Batas Waktu Tak Ditentukan

Lebih lanjut, pelatih asal Brasil ini ini berharap insiden yang menimpa Haringga menjadi yang terakhir di dunia suporter Indonesia.

Pelatih asal Brasil itu pun mengimbau agar kejadian tidak ada saling balas agar masalah ini juga cepat terselesaikan.

“Memang suporter ada yang cinta klub tergantung daerahnya, namun sekali lagi mereka semua sama-sama orang Indonesia. Saya imbau tidak boleh dendam dan tidak boleh terjadi lagi seperti ini,” tambahnya.

Tidak hanya itu, eks pelatih klub Thailand Siam Navy ini berharap dari kejadian ini sepak bola Indonesia harus benar-benar serius membenahi masalah ini agar tidak terjadi lagi kedepannya.

“Ini mudah-mudahan jadi yang terakhir kali dalam sepakbola Indonesia. Pasti karena masalah ini bisa jadi sepakbola Indonesia jadi di cap oleh negara lain buruk,” tuturnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

#ripharingga Sudah. Cukup. Tak boleh lagi ada korban jiwa dari laga sepak bola.

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada