Persis Solo hanya mampu bermain imbang saat menjamu PSIR Rembang di laga terakhir Grup 4 Liga 2 2017. Dalam duel di Stadion Manahan, Solo, Senin (11/9/2017), Persis ditahan PSIR 1-1.
Hasil tidak mempengaruhi posisi kedua tim di klasemen akhir Grup 4. Persis yang menduduki peringkat dua dan sudah lolos ke 16 Besar mengantungi poin 29.
Sedangkan PSIR yang berada di posisi tiga memiliki poin 25. PSIR sendiri melaju ke play-off atau 16 Kecil.
Di play-off , tim-tim bersaing untuk bisa bertahan di Liga 2.
Di pertandingan itu, pelatih Persis Widyantoro memilih merotasi pemain. Dia menurunkan pemain yang sebelumnya lebih sering duduk di bangku cadangan.
Tampil tidak dengan tim terbaik, Persis lebih banyak mendapat tekanan. Bahkan tuan rumah tertinggal lebih dulu setelah PSIR mencetak gol dari titik penalti menit 38.
Penalti diberikan setelah pemain Persis menyentuh bola di kotak terlarang. Eksekusi dituntaskan oleh Koko Hartanto.
(Baca juga: Gawat! Timnas U-19 Myanmar Pesta Gol dan Sukses Geser Indonesia di Grup B)
Gagal menang di kandang tak mengecewakan pelatih Widyantoro. Menurut dia laga itu justru memberi banyak pelajaran bagi tim.
“Saya mendapat kesempatan menurunkan pemain pelapis. Saya harus melihat kedalaman skuat. Ini pelajaran yang berharga bagi pemain. Saya juga bisa membuat skema bermain tandang,” ujar Widyantoro.
Direktur Teknik PSIR M. Rukin juga puas bisa menahan Persis di kandang lawan. Dia mengungkapkan laga ini sebagai persiapan menghadapi play-off.
“Ini sudah hasil maksimal karena kami menghadapi tim yang memang lebih baik dari kami. Persis jelas lebih bagus. Jadi, kami bersyukur bisa memetik hasil imbang,” kata Rukin.
“Kini, kami fokus menghadapi play-off. Kami menghadapi persaingan yang ketat dan targetnya adalah bertahan di Liga 2,” jawabnya.