Perwakilan Bonek dan Ketua Pencak Silat Setia Hati yang Terlibat Bentrokan Bertemu di Mapolrestabes Surabaya

By Agus Triyanto - Minggu, 1 Oktober 2017 | 16:55 WIB
Kelompok suporter dan anggota pencak silat Setia hati berkumpul dalam satu ruang yang sama (Tribunjatim.com)

Pihak Polrestabes Surabaya mengambil langkah cepat Pasca insiden berdarah yang melibatkan suporter sepak bola Surabaya dengan anggota perguruan silat yang menewaskan dua orang, Minggu (1/10/2017) dini hari.

Kedua kelompok tersebut telah dipertemukan di Mapolrestabes Surabaya, Minggu siang tadi.

"Kami kumpulkan keduanya dalam forum rekonsiliasi. Para koordinator suporter Bonek dan ketua Perguruan silat PSHT kami pertemukan. Jangan sampai kerusuhan ini berkembang," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Muhammad Iqbal.

Pertemuan kedua kelompok itu dilangsungkan di Gedung M Yasin Polresta Surabaya, selepas pukul 13.00 WIB.

Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Iqbal, dengan tujuan untuk meredam agar bentrok susulan tidak terjadi.

(Baca Juga: Sekelompok Suporter dan Anggota Perguruan Pencak Silat Bentrok, Dua Orang Tewas )

Sayangnya, pertemuan ini berlangsung tertutup.

Namun, sebelumnya Iqbal menegaskan bahwa tidak akan dibiarkan bentrok itu melahirkan konflik berkepanjangan.

Para kooordinator suporter dan pentolan pendukung tim sepak bola di Surabaya turut hadir.

Turut hadir pulas para ketua perguruan silat.

"Serahkan semua persoalan bentrok itu ke kami. Biar kami yang mengusut tuntas insiden berdarah ini. Percayakan ke penegak hukum," kata Iqbal dikutip BolaSport.com dari Surya Malang.