8 Manifesto yang Tak Boleh Dilanggar Anggota Brigata Curva Sud PSS Sleman

By Christina Kasih Nugrahaeni - Selasa, 13 Maret 2018 | 13:08 WIB
Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud, saat mendukung PSS Sleman di laga kontra Persis Solo, Selasa (10/10/17) di Stadion Maguwoharjo Yogyajarta (CHRISTINA KASIH/BOLASPORT)

Sebagai suporter fanatik PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) memiliki tradisi yang tak bisa dilanggar.

Menjadi suporter fanatik bagi salah satu klub, bukan berarti tak memiliki tradisi yang harus dipatuhi.

BCS mengatur sedemikian rupa supaya tradisi yang dimiliki tidak condong pada salah satu kepentingan saja.

Dilansir BolaSport,com dari akun Twitter milik Brigata Curva Sud, ada beberapa tradisi yang diunggah.

Tradisi pertama yang dimiliki oleh BCS ialah 'no ticket no game.'

(Baca Juga: World Cup Trophy Tour, Cara FIFA Menyenangkan Suporter Menjelang Piala Dunia 2018)

Tiket yang dibeli tersebut merupakan wujud dukungan materiil bagi keberlangsungan hidup klub yang didukung, PSS Sleman.

BCS juga menjunjung tinggi tradisi awaydays dengan memberikan dukungan kepada PSS Sleman dimanapun sang Elang Jawa beraksi.

Ranah politik pun tak ingin disentuh oleh BCS. Meski tak ingin menyentuh ranah politik, BCS tak melarang anggota untuk memberikan hak politiknya.

Tradisi sekaligus prinsip tak menyerah juga dianut oleh BCS dalam memberikan dukungan kepada PSS Sleman.

Apa pun situasinya, BCS terus bernyanyi dan berdiri selama 2X45 menit.