Wali Kota Semarang Sediakan 10 Bus untuk ke Bantul, Ini Harapan Suporter dan Manajemen PSIS

By Irfa Ulwan - Jumat, 20 April 2018 | 15:51 WIB
Suporter PSIS Semarang yang membawa banner untuk Bruno Silva. (CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM)

PSIS Semarang melakoni partai yang berat kala menjamu Persija Jakarta pada pekan kelima Liga 1 2018 di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Jumat (20/4/2018) sore.

Menjelang pertandingan, dua kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru dan Snex menerima dukungan material dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, berupa 10 armada bus.

Bantuan kepada dua kelompok suporter tersebut dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi keberangkatan suporter yang akan menyaksikan laga PSIS kontra Persija Jakarta.

Mengetahui hal tersebut, perwakilan Panser Biru, Edi Susanto, menyebutkan bus-bus tersebut dapat meminimalisir terjadinya insiden di perjalanan.

"Kami mengucapkan terima kasih, jadi lebih aman," kata Edi, seperti dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.

(Baca Juga: PSIS Berkandang di Bantul, Ini Persembahan Walikota Semarang untuk Dua Kelompok Besar Suporter Mahesa Jenar)

Sementara itu, Ketua Umum Snex, Edi Purwanto, merasa amat terbantu dengan hal itu.
 
Edi juga mengimbau kepada anggota Snex yang tidak tertampung dalam bus tersebut agar tidak menggunakan sepeda motor menuju Bantul.

"Dengan adanya bus ini, kami sangat terbantu. Karena, kami lebih mudah mengkoordinir," kata Edi Purwanto.
 
"Untuk yang belum tertampung dalam bus, kami imbau agar berangkat menggunakan mobil,” ujarnya menambahkan.

Perwakilan manajemen PSIS Semarang, Danur Rispriyanto, menegaskan bahwa dukungan 10 armada bus tersebut dapat mencegah penggunaan sepeda motor oleh para suporter.

(Baca Juga: 2 Orang Suporter Indonesia Meninggal, Persib Bandung Turut Berduka dan Sesalkan Hal Ini)

"Syukur kami memiliki wali kota yang sangat peduli," kata Danur.
 
"Ini bukan pertama kalinya Mas Hendi (sapaan Hendrar Prihadi) memberikan perhatian kepada kami," tuturnya.
 
Danur berharap bahwa tidak ada lagi para suporter yang melakukan perjalanan jauh dalam mendukung tim kesayangannya menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor.

“Harapannya tidak ada lagi motor dalam perjalanan mendukung PSIS, karena sangat besar risiko yang mungkin terjadi," kata Danur.