Lempar Kulit Pisang ke Pierre-Emerick Aubameyang, Fan Tottenham Hotspur Ditangkap

By Dimas Wahyu Indrajaya - Senin, 3 Desember 2018 | 15:49 WIB
Penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, melakukan tembakan, dalam laga pekan ke-14 Liga Inggris kontra Tottenham Hotspur di Stadion Emirates, Minggu (2/12/2018) malam WIB. (twitter.com/Arsenal)

Fan Tottenham Hotspur ditangkap pihak berwenang karena melempar pemain Arsenal dengan kulit pisang.

Seorang fan Tottenham Hotspur ditangkap karena melakukan tindakan pelanggaran di laga kontra tuan rumah Arsenal pada Minggu (2/12/2018).

Fan tersebut melempar kulit pisang dari tribune Stadion Emirates ke arah striker Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang yang sedang merayakan golnya di pinggir lapangan.

Dilansir BolaSport.com dari The Sun, langsung diamankan pihak berwenang di hari yang sama.

Pada laga bertajuk derbi London Utara itu Arsenal menjadi pemenang dengan skor 4-2.

Sempat tertinggal 2-1 di babak pertama, skuat Unai Emery membalikkan keadaan di babak kedua.

Gol Arsenal dicetak oleh dua gol Aubameyang (10', 56'), Alexandre Lacazette (74'), dan Lucas Torreira (77'), sedangkan Tottenham mencetak gol lewat Eric Dier (30') dan Harry Kane (34').

Perlahan namun pasti Arsenal merangkak ke posisi empat klasemen sementara Liga Inggris.

Klub berjulukan The Gunners berada satu strip di atas Tottenham.

Meski memiliki poin yang sama, yakni 30 poin, namun Arsenal berada di atas karena unggul jumlah gol dan head-to-head.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on