Dana Akomodasi Atlet SEA Games 2017 Ngaret, Kemenpora: Jadi Gini...

By Any Hidayati - Kamis, 31 Agustus 2017 | 08:35 WIB
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto, didampingi pengurus Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), mengumumkan atlet PON XIX dan Peparnas XI 2016 yang positif memakai doping, di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (4/5/2017). (NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)

Persoalan dana mengenai apresiasi para atlet tanah air kembali melanda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia.

Sekretaris Kemenpora, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, mengaku merasa malu kala atlet tolak peluru yang meraih medali emas di SEA Games 2017, Eki Febri Ekawati, mengeluhkan dana akomodasi yang tak kunjung cair.


Atlet tolak peluru putri Indonesia, Eki Febri Ekawati, berpose setelah menyumbang emas pada lomba yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (25/8/2017).(DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET)

Gatot mengaku terkejut dengan pernyataan Eki yang mengaku belum menerima dana akomodasi SEA Games 2017 sejak bulan Januari.

"Memang kami akui dalam beberapa bulan terakhir ini ada persoalan terkait dengan honor, peralatan, akomodasi dan try out atlet-atlet Prima," ujar Gatot dalam pernyataan yang diterima redaksi BolaSport.com.

Pihak Kemenpora mengaku mulai mencicil pendanaan terkait atlet SEA Games 2017 sejak bulan Mei 2017.

"Terurai sejak Mei 2017 mulai dari honor atlet, kemudian sebagian try out di bulan Juni 2017 dan peralatan di bulan Juli 2017. Yg kami agak lambat progress-nya adalah untuk akomodasi," ujar Gatot Sulistiantoro Dewa Broto menambahkan.

Persoalan anggaran seperti gaji, tunjangan, dan akomodasi sering menghantui dunia olahraga Indonesia.


Preven Jordan dan Debby Susanto, Pebulutangkis ganda campuran Indonesia yang meraih juara All England 2016 tiba di Jakarta disambut oleh pengurus PBSI, pengurus Satlak Prima, CDM Olimpiade dan Kemenpora di Bandara Soekarno Hatta, 15 Maret 2016.(ERLY BAHTIAR/BOLA/JUARA.NET)

Eki Febri adalah satu dari sekian banyak atlet Indonesia yang harus menunggu cukup lama untuk memperoleh haknya sebagai atlet.

Pebulu tangkis peraih gelar All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto, harus menunggu setahun sebelum akhirnya menerima bonus juara pada awal tahun 2017.