Sekretaris Jenderal PSSI Ungkap Alasan Regulasi Pemain U-23 di Liga 1 Dihapuskan

By Irwan Febri Rialdi - Kamis, 31 Agustus 2017 | 14:54 WIB
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, saat memberikan pernyataan kepada wartawan di di Kantor PSSI, Gran Rubina, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/72017). (SEGAF ABDULLAH/BOLASPORT.COM)

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria memutuskan untuk menangguhkan lagi atau tidak memberlakukan regulasi penggunaan pemain U-23 sampai kompetsi Liga 1 berakhir. 

Demi kemajuan kualitas kompetisi menjadi alasan kuat PSSI menghapuskan regulasi pemuda.

“Semangat dari keputusan ini adalah karena kami ingin membuat kompetisi Liga 1 yang lebih baik lagi. Karena itu, evaluasi bersama klub peserta dan penyelenggara liga tetap diperlukan dan kita implementasikan secara bersama,” ujar Ratu Tisha.

Dengan penangguhan ini, maka klub tidak lagi diwajibkan memainkan sedikitnya tiga pemain U-23 sejak kick off selama sekurang-kurangnya 45 menit, dua pemain U-23 dibangku cadangan dan pergantian pemain maksimal lima pemain setiap pertandingan.

(BACA JUGA: Setelah SEA Games 2017, Luis Milla Punya Rencana Besar untuk Sepak Bola Indonesia)

Ratu Tisha tidak terlalu mengkhawatirkan nasib pemain U-23 kedepannya, ia berkeyakinan pemain muda tetap mampu bersaing.

"Sepanjang si pemain mampu menunjukkan potensi dan kapasitasnya, tentu pelatih tidak akan ragu untuk menurunkan pemain terbaiknya," imbuh Ratu Tisha.

Untuk nasib pemain muda dibawah 20 tahun, PSSI telah mempersiapkan kompetisi khusus yang akan digulirkan tahun depan.