Inilah Sosok yang Menemukan Bakat Firman Utina dan Egy Maulana VIkri

By Muhammad Robbani - Sabtu, 16 September 2017 | 18:22 WIB
Sosok pengusaha, Subagja Suihan, peduli pembinaan pemain usia muda dan penemu bakat Firman Utina dan Egy Maulana Vikri. (FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA)

Pemain Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri, menjelma jadi calon bintang masa depan dengan berbagai aksi ciamiknya pada gelaran Piala AFF U-18 2017 di Myanmar.

Egy bersama rekan-rekannya berhasil membawa Indonesia melaju sampai babak semifinal.

Namun gagal membawa Indonesia lolos ke final karena kalah 2-3 dari Thailand lewat drama adu penalti, Jumat (15/9/2017).

Masyarakat belum banyak yang tahu latar belakang Egy, yang baru muncul ke permukaan.

Asumsi masyarakat, Egy adalah pemain masa depan dengan bakat istimewa yang ditemukan Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on




Namun, ada orang yang lebih berjasa dan pantas untuk diingat atas penemuan bakat Egy, yakni Subagja Suihan.

Bagja, sapaan akrab Subagja Suihan, adalah pengusaha yang sangat mencintai sepak bola dan peduli perkembangan pemain muda.

Egy sudah sejak kecil diasuh dan dibiayai sekolahnya oleh Bagja, demi bisa mewujudkan mimpi sang pemain menjadi pesepak bola profesional.

Tak hanya Egy, pemain Bhayangkara FC, Firman Utina, juga merupakan sosok yang dibesarkan dan diasuh oleh Bagja sejak usia dini.

Kepada SuperBall.id dan BolaSport.com, Bagja menceritakan kisahnya membina pemain usia muda dan mencari bakat pemain sepak bola nasional.

"Pertama kali ditemukan, Firman adalah sosok sederhana. Orang tuanya ekonomi pas-pasan, dia saat itu merupakan seorang tukang cuci mobil," kata Bagja kepada SuperBall.id dan BolaSport.com.

Sebelumnya, Bagja mendengar gosip yang beredar di masyarakat, bahwa Firman memiliki kemampuan mumpuni memainkan si kulit bundar.

Namun, dia merasa prihatin begitu mengetahui bahwa keluarga Firman tak bisa mendukung penuh impian sang anak karena kondisi ekonomi.

"Saya kaget besoknya dia latihan sepak bola dan dengar dari perkataan orang-orang bahwa dia bagus main bolanya, tetapi tak ada yang bisa menunjang kelanjutan Firman di sepak bola," ujar Bagja.

"Akhirnya saya dekati, saya bina, dan saya didik, Firman akhirnya bermain di Pekan Olahraga Nasional (PON) lalu saya bawa ke Jakarta," kata Bagja menambahkan.

Kabar itu dibenarkan oleh sang pemain saat dikonfirmasi apakah benar Bagja adalah sosok yang bertanggung jawab atas keberhasilannya menjadi pesepak bola sukses.

"Iya bener sekali, dari umur sebelas tahun saya dibina (Bagja)," tutur Firman kepada SuperBall.id dan BolaSport.com lewat pesan singkat.

Hal itu diperkuat oleh postingan mantan pemain Timnas Indonesia itu di Instagram yang mengunggah foto dirinya bersama Bagja dan Egy.

 

A post shared by firmanutina15 (@firmanutina1515) on



Senang dengan keberhasilannya mengorbitkan Firman menjadi pemain sukses, Bagja semakin termotivasi untuk mengangkat pemain lainnya.

"Itu tahun 1998 saat saya bertugas di Manado dan menemukan talenta Firman Utina, kemudian terinspirasi untuk mencari Firman Utina lainnya," ujarnya.

"Alhamdulillah saat pindah ke kerja Kualanamu, Medan, saya menemukan Egy Maulana Vikri pada 2011. Kemudian, saya bawa dia ke Jakarta pada 2012."

"Dia kemudian saya titipkan ke salah satu sekolah sepak bola Ragunan (Diklat Ragunan) melalui Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta," tuturnya menambahkan.

Bagja yang juga merupakan Ketua Umum Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI), menggelar Menpora Cup U-9, U-11, dan U-14 di Magelang, Jawa Tengah, pekan lalu.

"BLiSPI berdiri Oktober pada 2016, sebagai pendiri bapak Ketum PSSI Edy Rahmayadi, dari kemenpora bapak Teguh Raharjo, dan mewakili pelatih senior Indonesia, Rully Nere dan beberapa banyak lagi pendiri," ucap Bagja.

"Tahun lalu sebelum ada BLiSPI, Menpora Cup saya juga penanggung jawabnya, dengan kehadiran BLiSPI, kami secara resmi akan menyelenggarakan Liga Pelajar sepak bola Piala Menpora," katanya menutup.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on