Renang dan Atletik Diharapkan jadi Pengumpul Medali Emas di ASEAN Para Games 2017

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 21 September 2017 | 08:15 WIB
Kuartet perenang difabel Indonesia, Guntur, Jendi Pangabean, Musa Mandan, dan Suriansyah, meraih medali emas pada nomor estafet 4x100 meter gaya ganti putra pada ASEAN Para Games 2017, di National Aquatic Centre, Bukit Jalil Sports City, Rabu (20/9/2017). (MEDIA CDM APG)

 Chef de Mission (CdM) kontingen ASEAN Para Games (APG) Indonesia, dr Bayu Rahardian, berharap atletik dan renang masih terus menjadi pengumpul medali emas terbanyak di ASEAN Para Games 2017.  

Memasuki hari keempat, Rabu (20/9/2017), kedua cabang olahraga (cabor) tersebut masih menyediakan medali emas paling banyak.

Cabor atletik memperebutkan 29 keping emas, sedangkan renang memperebutkan 17 medali emas APG 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.

Adapun cabor catur memperebutkan 12 keping emas, disusul tenis meja dengan 10 emas, boling (7), balap sepeda (7), angkat besi (5), dan panahan (2).

"Tanpa mengurangi peran cabang yang lain, kami berharap atletik dan renang bisa tetap menjadi tambang emas bagi Indonesia," ucap Bayu seperti dikutip Bolasport.com dari Juara.net.

"Sama dengan hari-hari sebelumnya, kedua cabang ini memberi andil besar untuk mengangkat Indonesia ke posisi puncak klasemen," kata Bayu lagi.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan bahwa Indonesia sudah hampir pasti meraih medali emas dari cabor tenis meja nomor beregu putra TM10.

Sikap optimistis Bayu ini tidak lepas dari hasil yang dibukukan David Jacobs dan Komet Akbar pada tiga laga sebelumnya.

Pada ketiga pertandingan tersebut, David dan Komet selalu berhasil meraih kemenangan. Mereka bahkan baru kehilangan satu gim saja, yakni saat bertanding melawan Singapura.

Hingga hari ketiga pelaksanaan APG 2017, Indonesia memuncaki klasemen perolehan medali dengan 37 emas, 18 perak, dan 19 perunggu.