Bojonegoro akan Kedatangan 1.500 Peserta untuk Ikuti Gowes Pesona Nusantara

By Imadudin Adam - Minggu, 12 November 2017 | 07:58 WIB
Pebalap sepeda putri Indonesia, Liontin Evangelina (PB ISSI)

 Lebih dari 1.500 peserta dipastikan akan mengikuti perlombaan unggulan milik Kemenpora yang bertajuk Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 edisi Bojonegoro.

Etape dalam perlombaan ini disebut sebagai Kayangan Api, yang akan berlangsung Minggu (12/11/2017) di alun-alun kota Bojonegoro, Jawa Timur.

Dijadwalkan Wakil Bupati, Bojonegoro, Setyo Hartono bersama Staf Khusus Kemenpora, Anggi Erma Rini, akan melepas secara resmi para penggowes yang akan menempuh jarak sekitar 20 km.

“Selama bersepeda sejauh 20 km itu, para penggowes bukan hanya mengeliling kota dan wilayah pedesaan. Namun mereka juga akan menikmati pemandangan kebun salak sejauh 3 km,” ungkap Kadinpora Bojonogoro, Dandi Suprayitno AP M.Si, seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.

“Khusus untuk even Gowes Pesona Nusantara Edisi Kayangan Api, kami sangat berterima kasih sekali karena diberi kepercayaan menggelar acara ini. Selain itu, dengan digelarnya acara ini di sini, diharapkan masyarakat di Bojonegoro akan semakin senang berolahraga, khususnya bersepeda,” tambahnya.

“Sejak dulu, masyarakat Bojonegoro memang sudah suka bersepada. Makanya ketika ada acara seperti ini, ada hadiahnya, mereka jadi makin senang mengikutinya,” tuturnya.

Untuk acara Gowes Pesona Nusantara Edisi Kayangan Api, panitia menyipkan door prize mulai dari cangkir cantik, hingga sepeda motor.

“Kalau saya mau, banyak yang mau nyumbang motor. Tapi mereka ada tujuannya, mencari dukungan untuk Pilkada. Itu saya tolak semua,” jelasnya.

Sementara itu, seperti pada edisi sebelumnya di daerah lain, GPN 2017 Bojonegoro mengambil tanah dan air di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kecamatan Bojonegoro.

“Mengapa kita mengambil tanah dan air di wilayah yang dikenal dengan Kayangan Api? Karena di tempat itu terdapat api abadi yang bahkan dipakai untuk menyalakan obor pada PON ke-2 di Surabaya lalu,” ujarnya.

Bahkan, katanya, di tempat itu pula Patih Gajah Mada membuat keris pusaka. Dia menceritakan, di Kayangan Api, terdapat air yang bergolak karena posisinya sangat dekat dengan sumber api abadi. Akan tetapi air di tempat tersebut tidak panas.