Asian Games 2018 Jadi Pendingin di Tengah Maraknya Isu Politik

By Nugyasa Laksamana - Rabu, 2 Mei 2018 | 14:12 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat berbicara di hadapan para awak media di Hotel Meridien, Jakarta, Rabu (2/5/2018). (NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM)

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyebut Asian Games 2018 sebagai ajang pendingin di tengah maraknya isu politik nasional.

Dalam acara diskusi Asian Games 2018 yang diselenggarakan Tempo di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (2/5/2018), Jenderal Tito Karnavian menyebut ajang itu sebagai pemersatu.

"Dalam teori manajemen konflik, suatu komunitas akan bersatu jika mengalami masalah eksternal atau common enemy (musuh bersama)," kata Tito.

"Maka dari itu, Asian Games 2018 jadi momen penting untuk pemersatu. Lebih baik bertarung untuk medali daripada ribut berebut kekuasaan," ucap dia menambahkan.

Baca juga: Asian Games 2018 Lebih Dari Sekadar Ajang Olahraga

Belakangan ini, isu politik memang menjadi hal sensitif di kalangan masyarakat mengingat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan digelar pada 30 Juni 2018.

Penyelenggaraan Pilkada serentak bergulir sekitar satu bulan menjelang pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang.

Terkait pengamanan, Tito Karnavian menyebut bahwa Polri sudah memaksimalkan berbagai elemen mereka agar Asian Games 2018 berjalan kondusif.

"Kamtibmas kami cukup sibuk. Pengamanan sudah dilakukan sejak test event, kemudian nanti ada pawai obor di 18 kota, serta hal terpenting adalah saat pembukaan," ujar Tito.

Asian Games 2018 diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Ajang tersebut akan diikuti 45 negara Asia yang bersaing dalam 40 cabang olahraga dan 463 nomor pertandingan.

 

Selamat Hari Pendidikan Nasional . #haripendidikannasional

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on