Demi kenyamanan para atlet yang berkompetisi di Asian Para Games 2018, Oktober mendatang Inapgoc (panitia pelaksana Asian Para Games) akan menyediakan 1.100 kursi roda.
"Sementara ini, kami masih melatih diri sendiri bersama semua stakeholder supaya siap menerima 5.000 atlet-ofisial dan 500 media asing yang datang," kata Ketua Umum Inapgoc Raja Sapta Oktohari ditemui BolaSport.com di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Oktohari menjelaskan bawa 1.100 kursi roda tersebut akan terbagi dalam 3 jenis.
"Jadi wheelchair itu kita bagi 3 kategori yakni wheelchair biasa, ada yang motor race wheelchair, ada yang non wheelchair tapi pake tongkat. Dan itu treatment-nya sama," tutur Oktohari.
Walaupun ada beberapa atlet yang hanya menggunakan tongkat, perlakuan mereka tidak akan berbeda dengan para atlet yang menggunakan kursi roda. Meskipun masih dapat menggunakan tongkat, atlet-atlet tersebut tetap tidak bisa untuk berjalan jauh.
"Jadi kalau wheelchair biasa, itu rata-rata masih bisa pindah ke bangku biasa dan bisa dipindahkan untuk naik bus," ujar Oktohari.
"Motor race wheelchair itu tidak bisa dipindahkan, non wheelchair menggunakan tongkat dan treatmentnya sama karena mereka gak bisa jalan jauh-jauh. jadi harus ada mobilisasi dengan menggunakan kendaraan yang lain. Kalau gak, lecet-lecet nanti ketiak atletnya," tutur Oktohari.
(Baca juga: Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Akan Gunakan Teknologi Pengenal Wajah)
Oktohari juga menjelaskan mengenai atlet yang terluka karena terlalu lama menggunakan tongkat bukan ucapan iseng belaka. Hal ini berdasarkan hasil test event yang berlangsung 30 Juni- 3 Juli lalu.
"Jadi hasil dari test event kemarin, dari tor 7 ke transport mall ada atlet-atlet yang pakai tongkat. Nah mereka komplain ke saya dari dua hari langsung lecet ketiaknya."
Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada 6-13 Oktober mendatang ini merupakan edisi ketiga dan diikuti oleh sekitar 5.000 atlet dari 43 negara dan melombakan 17 cabang olahraga.