Mentalitas Jadi Evaluasi Tunggal Putra Usai Kejuaraan Beregu Asia 2020

By Wila Wildayanti - Selasa, 18 Februari 2020 | 17:05 WIB
Tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting saat melawan Ros Leonard Pedrosa pada Kejuaraan Beregu Asia 2020, di Rizal Memorial Coliseum, Manilla, Filipina, Jumat (14/2/2020). (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Mentalitas kembali menjadi evaluasi tim bulu tangkis tunggal putra nasional Indonesia seusai mengikuti Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Manila, Filipina, pekan lalu.

Hal ini disampaikan langsung oleh pelatih tunggal putra nasional Indonesia, Hendry Saputra, saat dihubungi BolaSport.com.

Nomor tunggal putra memang tampil kurang optimal saat tampil pada Kejuaraan Beregu Asia 2020.

Sorotan utama tertuju kepada Jonatan Christie yang cuma bisa sekali menyumbang poin kemenangan.

Baca Juga: Alasan Dillian Whyte Frustasi Gara-gara Deontay Wilder dan Tyson Fury

Padahal, status Jonatan ialah pemain tunggal putra terbaik kedua Tanah Air setelah Anthony Sinisuka Ginting.

Berbeda dengan Anthony yang selalu memenangi pertandingannya di Rizal Memorial Coliseum, Jonatan justru hanya mampu meraih satu kemenangan.

Hasil positif itu didapat Jonatan saat menghadapi pemain tuan rumah, Lanz Ralf Zafra, pada babak perempat final.

Atlet yang akrab disapa Jojo tersebut menang dengan skor 21-11, 21-14.

Selebihnya, Jonatan selalu keok dari lawan-lawannya.

Saat Indonesia menghadapi Korea Selatan pada laga penyisihan grup, Jojo kalah dari Son Wan-ho dengan skor 16-21, 25-27 dalam durasi 58 menit.

Usai meraih kemenangan pada fase delapan besar, Jonatan kembali gagal menyumbang poin saat diturunkan pada laga semifinal.

Menghadapi wakil India, Lakshya Sen, Jonatan kalah dua gim langsung dengan skor 18-21, 20-22.

Baca Juga: IBL 2020 Sudah Separuh Jalan, Indonesia Patriots Puncaki Klasemen

Rapor merah Jojo berlanjut pada laga final.

Meski sudah lebih dulu mendapatkan match point pada kedudukan 20-17, Jonatan tak mampu mengunci kemenangan.

Sebaliknya, Jonatan malah berbalik kalah dramatis dengan skor 21-16, 17-21, 22-24.

Sementara itu, hasil positif diperlihatkan Anthony Sinisuka Ginting sejak laga pertama.

Tercatat, Anthony mampu menundukkan wakil Korea Selatan, Heo Kwong-hee, dengan skor 24-22, 19-21, 21-16, dan Ros Leonard Pedrosa dari Filipina dengan skor 21-10 21-16.

Baca Juga: Prawira Bandung Ganti 2 Pemain Asing Jelang Seri Ke-5 IBL 2020

Pada babak semifinal, atlet berdarah Batak Karo itu menang mudah dari pemain India, Sai Praneeth B, yang memutuskan mundur karena mendapat cedera.

Anthony menang dengan skor 21-6, retired.

Kemenangan terakhir Anthony pada Kejuaraan Beregu Asia 2020 terjadi pada laga final.

Dia mengalahkan wakil Malaysia, Lee Zii Jia, dengan skor 22-20, 21-16.

Menanggapi hasil dari Kejuaraan Beregu Asia 2020, Hendry Saputra mengaku bahwa penampilan secara kesuluruhan tunggal putra sudah bagus, meski isu mentalitas masih ada.

BADMINTON NDONESIA
Pelatih kepala tunggal putra nasional, Hendry Saputra (tengah) berpose dengan Jonatan Christie (pa

“Dari keseluruhan, penampilan para pemain tunggal putra sudah oke, tetapi memang yang perlu dilatih itu segi mentalnya,” kata Hendry, saat dihubungi BolaSport.com, Selasa (18/2/2020).

Hendry juga mengakui anak-anak didiknya kerap ragu-ragu dalam memainkan suatu pola permainan tertentu.

Hal ini tentu bisa menjadi bumerang mengingat Kejuaraan Beregu Asia 2020 adalah kompetisi yang setiap hasil partainya menentukan dan siapa pun pemain yang diturunkan diharapkan mampu menyumbang poin.

Untuk itulah, Hendry berharap skuad tunggal putra dapat memperbaiki segi mental mereka.

Baca Juga: Ikuti Jejak Marc Marquez, Fabio Quartararo Bertemu Paulo Dybala

“Dari segi bermain juga seharusnya mereka lebih bisa membaca perubahan main lawan,” ujar Hendry.

“Sebab, kejuaraan beregu ini memang menentukan setiap partainya. Di sini mereka kelihatan masih merasa tertekan dan beban untuk menyumbang poin, hingga kurang bisa kontrol pikiran, dan mainnya jadi kurang bagus,” tutur Hendry.

Usai tampil pada Kejuaraan Beregu Asia 2020, para pemain elite Indonesia akan tampil pada All England Open 2020.

Turnamen bulu tangkis tertua di seluruh dunia ini akan berlangsung pada 11-15 Maret 2020, di Arena Birmingham, Inggris.