Sekjen BWF Jawab Kritik soal Tidak Becus Pikirkan Nasib Atlet Saat Pandemi Covid-19

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 28 Maret 2020 | 15:00 WIB
Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund (tiga dari kanan), menjelang turnamen BWF Superseries Finals 2016 di Dubai, Uni Emirat Arab pada 11 Desember 2016. (TWITTER.COM/DUBAISC)

BOLASPORT.COM - Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund menjawab kritik soal kealpaan pihaknya dalam menangani situasi di tengah pandemi Covid-19.

Federasi Bulu Tangkis Dunia atau BWF menjadi sasaran tembak setelah dinilai blunder saat menggelar turnamen All England Open 2020 di tengah ancaman wabah virus corona.

Penyelenggaraan All England Open 2020 pada 11-15 Maret lalu memang sempat menjadi polemik karena digelar di tengah situasi yang dinilai tidak kondusif.

Ancaman tertular penyakit bernama Covid-19 saat itu membuat sejumlah pebulu tangkis mundur dari salah satu turnamen bulu tangkis paling prestisius itu.

Pernyataan Presiden BWF Poul-Erik Hoyer bahwa menghelat All England Open 2020 sesuai jadwal adalah keputusan tepat kini menjadi bumerang.

Klaim "tidak ada pemain yang terinfeksi" nyaris runtuh setelah salah satu partner latihan tim bulu tangkis Taiwan terjangkit virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Kendati seluruh anggota skuad All England Taiwan negatif terkena Covid-19, pernyataan Hoyer tersebut mendapat respons negatif dari sejumlah atlet.

"Presiden BWF seharusnya bertindak secara bertanggung jawab dan bijaksana. Tidak ada yang akan terjadi jika turnamen ini tidak digelar," ujar pebulu tangkis India, HS Prannoy.

Baca Juga: Semangat dari Bobotoh untuk Wander Luiz Agar Segera Pulih Kembali