Pandemi COVID-19, PON 2020 di Papua Diminta Ditunda

By Muhamad Husein - Jumat, 3 April 2020 | 07:06 WIB
Suasana pertandingan tim DKI Jakarta melawan Papua Barat pada Pra Kualifikasi PON XX/2020 yang berlangsung di GOR Bulungan, Jaksel, Selasa (6/8/2019). (PBVSI)
 
BOLASPORT.COM - Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 mendapat permintaan untuk segera ditunda mengingat pandemi COVID-19 yang sudah menyebar ke wilayah Indonesia.
 
Permintaan ini dibuat oleh Anggota Komisi X DPR Fraksi PPP, Illiza Sa’aduddin Djamal, yang mengungkapkan PON 2020 bisa tidak berjalan maksimal karena persiapan atlet sekarang terhenti.
 
"PON adalah puncak prestasi atlet di tingkat nasional. Untuk mencapai 
puncak prestasi diperlukan persiapan yang detail dan program yang matang. Saat ini persiapan atlet diseluruh daerah juga terhenti, maka apabila PON 2020 kita laksanakan, sasaran tidak akan tercapai dengan baik," katanya dalam keterangan yang diterima oleh Bolasport.com.
 
Baca Juga: Solskjaer Ingatkan Pesepak Bola Bukanlah Pahlawan saat Pandemi COVID-19
  

Dalam keadaan seperti ini Illiza ingin imbauan pemerintah untuk tidak mengadakan acara yang menghadirkan banyak orang untuk terus dilaksanakan. 

Salah satu acara yang bisa menghadirkan banyak orang itu adalah PON yang 2020 kendati rencananya baru akan digelar di Papua pada bulan Oktober-November mendatang. 
 
Baca Juga: Ada Rencana Cristiano Ronaldo Datang ke Resepsi Pernikahan Martunis pada Juni 2020
 
Tak lupa dia juga merujuk pada gelaran event internasional lainnya yang lebih dulu ditunda seperti Olimpiade 2020, Euro 2020, bulu tangkis, tenis, balapan MotoGP, dan lain-lainnya.
 
"Semua event besar olahraga dunia juga telah dipastikan ditunda," terangnya.
 
Dengan adanya penundaan, fokus pemerintah, atlet, dan asosiasi olahraga bisa fokus dalam melawan pandemi COVID-19.
 
"Penundaan ini juga perlu dilakukan agar anggaran yang sebelumnya akan dipergunakan untuk PON 2020 juga bisa dialihkan pada upaya melawan pandemi COVID-19," tutup Illiza.
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on