Timnas U-16 Indonesia Harus Bijak Gunakan Medsos agar Tidak Terkena Star Syndrome

By Abdul Rohman - Minggu, 7 Juni 2020 | 13:20 WIB
Para pemain timnas U-16 Indonesia dalam pemusatan latihan di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi. (PSSI.org)

BOLASPORT.COM - Bertambahnya popularitas bisa saja akan membuat beberapa orang merasa kaget atau mengalami star syndrome, termasuk para pemain timnas U-16 Indonesia.

Pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti, merasa hal tersebut juga bisa dialami anak asuhnya apabila tidak bijak dalam menggunakan media sosial.

Ucapan tersebut disampaikan Bima Sakti dalam program Sports Talk bersama BolaSport.com.

Bima Sakti mengatakan selaku pelatih, ia juga memiliki tanggung jawab terhadap perilaku dari para pemain timnas U-16 Indonesia.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Paksa BAM Minta Bantuan BWF untuk Gelar Malaysia Open 2020

Timnas U-16 Indonesia memiliki aturan yang membatasi para pemainnya dalam menggunakan gawai.

Para pemain timnas U-16 Indonesia diberi jadwal untuk menggunakan gawai secara teratur.

"Kami juga buat aturan penggunaan ponsel dan hal itu harus dibatasi. Sehari kami kasih waktu empat jam, setelah latihan pagi itu satu jam," ujar mantan asisten pelatih Luis Milla itu.

"Sore sehabis salat asar berjamaah, kami kasih waktu satu jam, nanti habis makan malam kami beri dua jam, setelah itu ponsel dikumpulkan," sambungnya.

Baca Juga: Jika Mengulang Latih Timnas Indonesia, Simon McMenemy akan Pakai Metode yang Sama

Saat melakoni pertandingan, pasukan Garuda Muda tidak diperbolehkan untuk menggunakan gawai.

Hal tersebut dilakukan agar para pemain selalu fokus terhadap strategi yang akan diterapkan dalam pertandingan.

"Apalagi kalau mau bertanding, tidak ada yang pegang ponsel kemudian tidak ada juga di ruang ganti pegang HP. Semua harus fokus," ujar eks pemain timnas Indonesia tersebut.

Di sisi lain, Bima Sakti juga mengizinkan anak asuhnya untuk mengikuti perkembangan zaman.

Baca Juga: Bruno Fernandes Ibarat Doa yang Diharapkan oleh Manchester United

Akan tetapi, Bima Sakti meminta para pemain timnas U-16 Indonesia bijak dalam menggunakan media sosial.

Ia tidak ingin para pemain timnas U-16 Indonesia mengalami star syndrome karena tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi.

"Saya juga selalu menyampaikan kepada mereka, boleh untuk mengikuti kemajuan zaman, tetapi harus bijak menggunakan media sosial," kata pelatih berusia 44 tahun.

"Saya tidak mau mereka terkena star syndrome. Salah satu contoh ada satu pemain dulu waktu saya panggil seleksi, follower media sosialnya masih 1.000, sekarang sudah 250 ribu," tutur pelatih asal Balikpapan, Kalimantan Timur.

Selama pandemi COVID-19, para pemain timnas U-16 Indonesia harus menggelar latihan secara virtual.

Para pemain timnas U-16 Indonesia mengikuti latihan sebanyak dua kali dalam satu minggu.