Fakhri Husaini Menganggap Pemain Potensial Layaknya Emas

By Abdul Rohman - Selasa, 23 Juni 2020 | 17:30 WIB
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini saat ditemui setelah melakukan uji coba di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (5/10/2019). (WAHYU SEPTIANA/TRIBUN JAKARTA)

BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, menganggap pemain yang memiliki potensi itu layaknya emas.

Sejak tidak lagi melatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini tidak menjabat sebagai pelatih di klub mana pun hampir enam bulan.

Hingga pada akhirnya Fakhri Husaini mendapatkan tawaran untuk melatih tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh U-20.

Fakhri Husaini pun mendapatkan tanggung jawab untuk melatih tim PON Aceh sejak 13 Juni 2020.

Baca Juga: Kata Stefano Pioli, Ada 4 Pemain yang Mampu Bawa AC Milan Libas Lecce

Nama Fakhri Husaini melambung saat menjadi pelatih timnas U-16 Indonesia.

Bersama timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini berhasil mempersembahkan gelar juara Piala AFF U-16 2018.

Di dalam skuad timnas U-16 Indonesia juga muncul beberapa pemain potensial bagi masa depan sepak bola Tanah Air.

Diantaranya Sutan Zico, Bagus Kahfi, dan Supriatna.

Pria asal Aceh itu mengatakan seorang pelatih pastinya mempunyai naluri untuk menilai mana pemain yang memiliki potensi.

Baca Juga: Kalahkan Rekor Rui Costa, Cristiano Ronaldo Pemain Portugal Tersubur di Liga Italia

Fakhri Husaini merasa pemain yang memiliki bakat besar dalam bermain sepak bola layaknya emas.

"Pemain bagus itu seperti emas. Emas itu kalau diceburkan ke comberan (got) ya tetap akan jadi emas," kata pelatih berusia 54 tahun.

"Jadi tidak perlu tunggu waktu tiga bulan dulu dan kami monitor, baru ditentukan pemain itu bagus atau tidak. Itu terlalu lama," ujar Fakhri.

Akan tetapi, tidak selamanya apa yang diprediksi pelatih terkait pemain potensial itu menjadi kenyataan.

Baca Juga: Menpora Tak Ingin Ikut Campur dalam Hubungan PSSI dan Shin Tae-yong

Fakhri mengatakan kegagalan dalam memprediksi potensi pemain itu adalah hal yang normal.

Pelatih kelas dunia pun pastinya juga pernah merasakan hal tersebut.

"Tetapi, bisa saja pelatih meleset. Menurut dia pemain itu bisa jadi pemain hebat, tetapi kalau faktanya kemudian gagal, itu normal, manusiawi," kata Fakhri di YouTube Hanif & Rendy Show.

"Bahkan pelatih seperti Alex Ferguson, Pep Guardiola pun pernah mengalami hal yang sama."

"Pemain-pemain yang diprediksi bakal jadi pemakai hebat, tetapi pada saat masuk ke tim tidak panjang juga kariernya," tutup mantan pemain timnas Indonesia itu.