Andrea Pirlo ke Juventus: Bukan Gambling, melainkan Planning (2)

By Beri Bagja - Jumat, 14 Agustus 2020 | 21:30 WIB
Pep Guardiola dan Zinedine Zidane bersalaman selepas laga Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions. (TWITTER.COM/RMADRIDFRENCH)

BOLASPORT.COM - Banyak yang bilang keputusan Juventus melantik Andrea Pirlo itu gambling alias perjudian besar. Bukan sekadar gambling, boleh jadi tercium rencana besar di baliknya.

Dalam artikel sebelumnya disinggung tentang risiko yang bakal dihadapi Juventus saat menunjuk Andrea Pirlo.

Motif ekonomi kental sebagai alasan pelantikan eks playmaker jempolan ini.

Dengan memecat Maurizio Sarri sebelum kontraknya usai, masih ada kompensasi sekira 20-an juta euro yang harus dibayar Juventus hingga akhir masa bakti yang tertera dalam perjanjian awal.

Kecuali jika pihak Sarri menempuh resolusi dengan menihilkan gaji buta setelah dia mendapatkan klub baru dalam waktu dekat.

Sepanjang 2019-2020, Juventus juga harus menanggung kompensasi penyelesaian kontrak Massimiliano Allegri mencapai total 16,05 juta euro.

Oh iya, jangan lupakan pula pengeluaran spektakuler buat menggaji Cristiano Ronaldo yang bisa dipakai mengupah 4-6 orang pelatih top di Liga Italia.

Di masa serbasulit pasca-pandemi, klub wajib putar otak untuk menekan ongkos produksi sekecil mungkin, sementara nafsu belanja mereka masih sangat besar.

Dengan beban finansial ini, masuk akal bila manajemen Juve menghindari untuk merekrut Mauricio Pochettino, yang standar gajinya 10-12 juta euro per musim.

Karena itulah memilih pelatih muda seperti Pirlo menjadi logis. Gaji buat ukuran new entry pasti lebih kecil.