Latihan Keras Shin Tae-yong Serupa Dengan Eks Pelatih Timnas Indonesia, Anatoli Polosin

By Abdul Rohman - Kamis, 17 September 2020 | 15:45 WIB
Timnas Indonesia melakukan sesi latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2020) (DOK. PSSI)

BOLASPORT.COM - Latihan fisik yang ditempa Shin Tae-yong kepada timnas Indonesia ternyata serupa dengan sosok mantan pelatih Merah Putih, Anatoli Polosin.

Anatoli Polosin menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia pada periode 1987-1991.

Anatoli Polosin juga berhasil mempersembahkan emas di ajang SEA Games 1991 bersama timnas Indonesia.

Salah satu pemain timnas Indonesia yang dilatih Anatoli Polosin, Widodo Cahyono Putro mengatakan, perjuangan yang cukup ekstra saat meraih emas di ajang SEA Games di bawah asuhan Anatoli Polosin.

Baca Juga: Skuad Tottenham Hotspur Musim Ini Hanya Diisi Pemain Biasa Saja

Menurut Widodo Cahyono Putro, persiapan timnas Indonesia saat berlaga di ajang SEA Games 1991 sangat luar biasa.

"Memang itu perjuangan cukup berat, bukan perjuangan disaat main tapi di sebelum bermain di dalam persiapan," kata Widodo Cahyono Putro.

"Kami latihan ada waktu tiga bulan dan persiapannya sangat luar bisa. Dan kami dilatih Anatoli Polosin itu sangat luar biasa dan berat," tambah pelatih Persita Tangerang.

Pelatih berusia 49 tahun melanjutkan, di bawah asuhan Anatoli Polosin, pemain timnas Indonesia menjalani latihan sebanyak tiga kali dalam sehari.

Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic, Pemain AC Milan yang Selalu Ingin Menang Bahkan Saat Latihan

Latihan tiga kali dalam sehari yang diterapkan Anatoli Polosin mengingat kita dengan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong juga menerapkan latihan sebanyak tiga kali kepada pemain timnas U-19 Indonesia.

"Latihan sehari tiga kali, jadi untuk waktu istirahat bisa dikatakan kurang, tapi itu lah yang ditempa oleh pelatih pada saat itu," kata mantan pemain Persija Jakarta.

"Memang berpikiran kalau sepak bola itu perlu tenaga ekstra," sambung Widodo Cahyono.

Baca Juga: Mourinho Bisa Bunuh Pemain, dan Dele Alli Bisa Jadi Korban Berikutnya

Widodo Cahyono mengatakan, di era tersebut pemain dituntut memiliki kondisi yang bagus tanpa harus menerapkan dari segi taktik.

"Hal-hal taktik yang lain belum ada kalau dulu, dulu hanya main lari, kejar bola, siapa yang kuat dia yang juara," ujar pelatih asal Cilacap.

"Itu mungkin yang latihan tiga hari itu arahnya kesana (kondisi stamina)," tambah Widodo Cahyono.

Baca Juga: Lionel Messi, Pemain Paling Tajir Sedunia yang Bersihkan Sepatu Sendiri

Lebih lanjut, Widodo merasa saat ini pemain harus memiliki kondisi fisik yang bagus dan mampu memahami taktik serta sebagainya.

"Tapi mungkin dimanapun stamina itu nomor satu. Dan sekarang sudah dikombinasi, bermain dengan taktikal," kata Widodo saat ditemui BolaSport.com di Stadion Sport Centre, Kelapa Dua, Tangerang, Kamis (17/9/2020).

"Sekarang memang berkembang pesat sepakbola itu," tambah mantan pelatih Bali United.