Masukan dari Tira Persikabo Seusai Lanjutan Liga 1 Ditunda

By Abdul Rohman - Jumat, 2 Oktober 2020 | 21:00 WIB
Logo Tira Persikabo. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Keputusan penundaan lanjutan Liga 1 cukup mengejutkan klub peserta, termasuk Tira Persikabo.

Tira Persikabo pun mempunyai masukan untuk PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) seusai gelaran Liga 1 ditunda.

Kepada BolaSport.com Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra mengungkap masukan tersebut.

Rhendie Arindra menyarankan agar PSSI dan PT LIB mengajak aparat kepolisian melakukan studi banding.

Baca Juga: Demi Bisa Tantang Liverpool, Man United Butuh Rekrut Lima Pemain Baru

"Minimal ajak pihak kepolisian untuk studi banding ke liga yang sudah berjalan (Inggris, Jerman, Spanyol)," kata Rhendie Arinda.

"Terapkan apa yang mereka lakukan di sini," sambung Rhendie Arindra, Jumat (2/10/2020).

Keputusan ditundanya gelaran Liga 1 dan Liga 2 disampaikan PSSI pada Selasa (29/9/2020).

Izin yang tidak diterbitkan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membuat PSSI memutuskan untuk menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai November mendatang.

Baca Juga: 3 Momen Kebobolan Timnas U-19 Indonesia Paling Mengagetkan di Kroasia

Alasan Polri tidak menerbitkan izin kompetisi bergulir dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia yang masih tinggi.

Keputusan nantinya ada di tangan Polri yang punya wewenang menerbitkan izin keramaian sehingga kompetisi bisa bergulir pada November.

PSSI dan PT LIB pun tidak mempunyai jaminan bahwa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir pada November.

Rhendie Arindra mengatakan, angka penyebaran COVID-19 di bulan November tidak ada yang tahu akan seperti apa.

"Iya, karena November juga belum tentu situasi lebih baik," kata Rhendie Arindra.

Baca Juga: Akan Susul TC Timnas U-19, Pemain dari Inggris Bisa jadi Ancaman untuk Segel Pos Bek Tengah

Rhendie Arindra melanjutkan, sebenarnya saran untuk mengajak pihak kepolisian melakukan studi banding pernah ia sampai pada agenda virtual meeting.

"Di virtual meeting 1 dan 2 saya sudah sampaikan opsi study banding, ajak pihak kepolisian, karena mereka yang akan jadi penentu," kata Rhendie.

"Di yang kedua (virtual meeting) saya pernah minta mereka simulasi," ujar Rhendie.

Rhendie pun menyayangkan sarana yang dia berikan tidak pernah dilaksanakan.

"Dua-duanya (masukan) tidak ada yang dijalanin, cuma sibuk nyusun teori," kata Rhendie.