Bukan Marc Marquez, Michelin Dituding Jadi Biang Kacaunya MotoGP 2020

By Agung Kurniawan - Sabtu, 24 Oktober 2020 | 18:55 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez saat tiba di Sirkuit Jerez untuk seri MotoGP Andalusia 2020 (HONDA RACING CORPORATION)

BOLASPORT.COM - Ban Michelin dituding mempunyai pengaruh yang besar terhadap kacaunya peta persaingan MotoGP 2020.

Marc Marquez tak bisa membela Repsol Honda pada MotoGP 2020 usai mengalami kecelakaan pada balapan perdana di Sirkuit Jerez, Spanyol yang berlangsung bulan Juli kemarin.

Akibat kecelakaan fatal itu, Marc Marquez menderita cedera patah tulang lengan kanan dan membuatnya kemungkinan besar tidak bisa mempertahankan mahkota juaranya.

Absennya Marc Marquez membuat persaingan MotoGP 2020 berjalan sengit di mana semua pembalap dan tim bersaing sengit untuk menang.

Baca Juga: Bos Honda Ungkap Kelebihan Alex Marquez dari Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa

Namun demikian, pandangan berbeda diungkapkan oleh dua kandidat juara Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) dan Andrea Dovizioso (Ducati).

Alih-alih 'mengkambinghitamkan' Marc Marquez, Quartararo dan Dovizioso beranggapan bahwa ban belakang baru Michelin sebagai penyebab kacaunya peta persaingan musim ini.

Fabio Quartararo merasa tidak ada yang perlu didebatkan lagi soal penampilan Marc Marquez yang cukup kuat dan menjadi referensi dalam beberapa musim terakhir.

Setelah absennya rider berjuluk The Baby Alien itu, Fabio Quartararo menyebut bahwa para pembalap kini mempunyai banyak referensi lain untuk menunjang performanya.

Baca Juga: MotoGP Teruel 2020 - Quartararo Pelajari Keunggulan Suzuki di Aragon

"Menurut saya, ketika Marc tampil, Anda bisa melihat bahwa dia adalah rider yang sangat kuat dan menjadi acuan," kata Fabio Quartararo, dilansir dari Autosport.

"Akan tetapi saya rasa kini banyak acuan lain juga."

Pembalap asal Prancis itu percaya bahwa persaingan yang ketat disebabkan oleh kemampuan para pembalap yang setara.

Ban baru Michelin selaku pemasok tunggal pun turut membuat kekuatan motor lebih seimbang daripada musim sebelumnya.

"Dengan ban lama, beberapa motor punya sisi positif, sebagian lain mendapatkan sisi negatif, jadi, saya rasa ban tahun ini memang sangat konstan untuk semuanya," ucapnya.

"Ini juga membuat musim ini berjalan aneh. Jadi menurut saya, bukan karena absennya Marc yang membuat kejuaraan musim ini ini menjadi aneh."

Senada dengan Quartararo, Andrea Dovizioso juga menunjuk Michelin menjadi faktor terbesar di balik inkonsistensi para pembalap di atas lintasan.

"Saya rasa sangat jela. Jika semua tak konsisten, alasannya bukan karena tidak adanya acuan," ucap Dovizioso.

"Jika Anda tidak tampil konsisten itu karena ada sesuatu yang memang membuat Anda tak konsisten."

"Semua orang mengalami hal yang sama. Jadi, satu-satunya yang berubah hanya ban belakang. Ini sangat mudah dimengerti," tutupnya.

Baca Juga: MotoGP Teruel 2020 - Joan Mir Waspadai Nakagami di Kejuaraan