Kenang Lawan Timnas Indonesia, Kiper Vietnam Curhat Insiden Diusir dari Lapangan

By Metta Rahma Melati - Kamis, 12 November 2020 | 13:40 WIB
Beni Wahyudi (kiri), Abduh Lestaluhu (tengah), dan Bayu Pradana (kanan) saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada laga pembuka Piala AFF 2016 kontra Thailand di Stadion Philippine Sports Stadium, Bocaue, Sabtu (19/11/2016). (KUKUH WAHYUDI/BOLA/JUARA.NET)

BOLASPORT.COM - Kiper timnas Vietnam mengenang insiden diusir dari lapangan saat melawan timnas Indonesia.

Tran Nguyen Manh adalah kiper klub Viettel FC yang baru saja menjuarai V.League 1 2020.

Ia tampil dalam 20 pertandingan liga domestik untuk Viettel dan hanya kebobolan 16 gol.

Prestasi itu hanya disamai oleh juara tahun Hanoi FC.

Kiper 28 tahun itu menghabiskan satu dekade bersama Song Lam Nghe An.

Ia bergabung dengan Viettel pada Januari 2020 dan dengan cepat memantapkan dirinya dengan tim yang berbasis kota Hanoi itu.

Baca Juga: Kengerian Cedera Joe Gomez, Pemain Timnas Inggris Lain Juga Rasakan Penderitaan Saat Bek Liverpool Jatuh



Nguyen Manh menunjukkan kemampuannya di paruh kedua V.League 1 yang dipersingkat.

Ia menjaga clean sheet dalam enam pertandingan.

Meskipun sukses bersama Viettel menjuarai V. League 1, Nguyen Manh tidak selalu merasakan kesuksesan.



Pada 2016, Nguyen Manh diusir dari lapangan pada leg kedua Piala AFF melawan Indonesia.

Insiden itu ia ingat dengan jelas.

"Bagi saya sebagai penjaga gawang, ada banyak kenangan bahagia dan sedih. Dalam pertandingan melawan Indonesia, saya terlalu sedih," ujar Nguyen Manh, dikutip BolaSport.com dari laman resmi AFC.

"Meski mendapat banyak kritik, banyak juga penggemar, terutama keluarga saya, yang selalu mendorong saya kembali lebih kuat," ujarnya.

Pada semifinal leg kedua Piala AFF 2016, Vietnam bertemu dengan timnas Indonesia di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12/2016).

Baca Juga: Siapkan Masa Depan, Pemain Persik Senang Ikut Kursus Pelatih dari PSSI

Pada menit ke-75, Nguyen Manh diusir karena mendapat kartu merah karena diduga melakukan tindakan ofensif pada Bayu Pradana.

Pertandingan itu berakhir dengan sekor 2-2.

Hasil itu membuat timnas Indonesia lolos ke final karena keunggulan agregat 4-3 setelah menang 2-1 pada semifinal pertama di Bogor.