Ducati Batal Rekrut Marc Marquez karena Nilai Kontraknya Terlalu Mahal

By Delia Mustikasari - Sabtu, 12 Desember 2020 | 07:00 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, meraih posisi start ketiga pada kualifikasi MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 18 Juli 2020. (HONDA RACING CORPORATION)

 

BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menjadi salah satu rider tersukses dalam empat musim terakhir dengan menjadi juara dunia MotoGP dan mendominasi balapan.

Sejak debut pada MotoGP 2013, Marc Marquez selalu memperkuat Honda dan sudah menyumbang titel juara dunia pada 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019.

Beberapa tim banyak yang mencoba merekrut Marc Marquez, salah satunya Ducati. Namun, pembalap 27 tahun itu masih setia membalap dengan Honda.

Baca Juga: Ducati Sudah Menyadari Andrea Dovizioso Sudah Tidak Sejalan sejak 2019

"Saya merasa sulit untuk memisahkan pembalap dari motor dan dari tim. Paket gabunganlah yang menang. Jadi, sulit untuk mengatakan apa yang bisa dilakukan Marquez dengan motor Dovizioso," kata General Manager Ducati, Luigi Dall'Igna dilansir BolaSport.com dari GPOne.

"Sulit untuk mengalahkan Honda dengan Marquez. Tidak ada pabrikan Eropa yang dapat melakukannya (merekrut Marquez). Kami memikirkan tentang mendatangkan Marquez bertahun-tahun lalu. Katakanlah ada banyak pembicaraan tentang pengurangan biaya."

"Tetapi, jelas biaya pembalap adalah item terpenting dalam departemen balap. Sulit untuk memenangkan tantangan jenis ini bersama Honda. Mereka memiliki sumber ekonomi yang begitu besar sehingga
sulit bagi pabrikan Eropa untuk mendekati angka ini," aku Dall'Igna.

Saat ini, Marquez tengah menjalani pemulihan cedera patah lengan tangan kanan yang dia dapat pada balapan MotoGP Spanyol.

Pembalap asal Spanyol itu sudah tiga kali menjalani operasi.

Baca Juga: Alex Marquez Mengaku Tekanan di LCR Honda Lebih Rendah

"Tubuh manusia tidak memiliki roda. Saya bukanlah orang yang tepat untuk membicarakan hal-hal ini. Sulit untuk mengatakannya jika situasinya ditangani dengan baik atau buruk. Kalau dipikir-pikir, semuanya lebih sederhana, seperti kami bagi (Jorge) Lorenzo," ucap Dall'Igna.