Belum Bisa Bernapas Lega, Kantor Barcelona Digeruduk Polisi Perkara Kampanye Presiden Klub

By Lariza Oky Adisty - Senin, 1 Maret 2021 | 20:10 WIB
Manajemen klub Barcelona belum bisa bernapas lega setelah mendapat sorotan perkara krisis keuangan dan kebocoran kontrak pemain. Kini, kantor klub mereka digerebek oleh polisi. (marca.com)

BOLASPORT.COM - Manajemen klub Barcelona belum bisa bernapas lega setelah mendapat sorotan perkara krisis keuangan dan kebocoran kontrak pemain. Kini, kantor  mereka digerebek oleh polisi. 

Dikutip BolaSport.com dari Marca, Mossos d’Esquadra yang merupakan kesatuan polisi Catalonia memutuskan menggeledah kantor Barcelona

Penggeledahan tersebut terjadi pada Senin (1/3/2021). 

Alasan polisi menyambangi kantor Barcelona terindikasi terkait dari skandal klub pada Februari lalu.

Barcelona ditengarai mengontrak sejumlah perusahaan untuk melaksanakan kampanye hitam media sosial.

Tujuannya adalah untuk menjelek-jelekkan orang atau institusi yang tidak sepaham dengan mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu

Sejumlah perusahaan tersebut di antaranya adalah I3 Ventures SL, NSG Social Science Ventures SL, Tantra Soft SA, Digital Side SA, Big Data Solutions SA, dan Futuric SA. 

Bartomeu sendiri sudah membantah dia melakukan kampanye kotor untuk para lawannya. 

Baca Juga: RESMI - Barcelona Pulangkan Eric Garcia dari Man City, Pep Guardiola Patah Hati

Audit dari pihak luar klub membuktikan bahwa pihak dewan klub era Bartomeu juga bukan menjadi biang keladi. 

Sementara itu, hakim dari pengadilan investigasi Barcelona, Adriana Gil, menerima laporan dari platform Dignitat Blaugrana perkara korupsi di kalangan direktur klub.

Kejadian ini seperti menambah panjang skandal Barcelona

Menurut laporan Marca yang dilansir BolaSport.com pada Januari lalu, Barcelona menutup laporan keuangan 2020 dengan utang yang menggunung.

Baca Juga: Daftar WAGS Pesepak Bola dengan Harta Berlimpah, Nomor 2 Ungguli Penghasilan Bek Barcelona 

Jumlahnya mencapai 1,173 miliar euro atau sebesar Rp 20,13 triliun.

Padahal, pada akhir musim 2019-2020 atau pertengahan 2020, utang Barcelona masih menyentuh angka 488,4 juta euro atau sekitar Rp 8,38 triliun.

Hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, utang Barcelona tercatat naik sebesar dua kali lipat.

Salah satu dari sekian banyak utang yang harus dibayarkan Barcelona adalah berupa biaya transfer pemain.

Dilansir BolaSport.com dari Sportbible, Barcelona dikabarkan memiliki utang biaya transfer pemain kepada 19 klub berbeda.

Secara keseluruhan, total utang yang harus dibayarkan oleh Barcelona kepada 19 klub tersebut adalah sebesar 196,674 juta euro atau sekitar Rp 3,38 triliun.

Dalam jangka waktu dekat, Barcelona harus melunasi utang sebesar 126,221 juta euro atau Rp 2,2 triliun kepada 19 klub tersebut.

Liverpool menjadi klub yang paling banyak menerima bayaran dari Barcelona nantinya, yakni sebesar 29,25 juta euro (Rp 501,78 miliar).

Uang tersebut digunakan Barcelona untuk membayar kekurangan biaya transfer yang dikeluarkan untuk memboyong Philippe Coutinho.

Baca Juga: Jajak Pendapat: Yuk Tebak Nasib Lionel Messi Musim Depan, Gabung Man City, PSG, atau Stay di Barcelona?

Selain itu, ada juga biaya 16 juta euro yang digunakan untuk membayar cicilan Frenkie de Jong kepada Ajax Amsterdam.

Bahkan, beberapa nama yang sudah pergi dari Barcelona juga masih belum lunas pembeliannya seperti Arturo Vidal, Arthur Melo, dan Malcom Oliveira.

Untuk Vidal, Barcelona masih harus membayar sebesar 950 ribu euro kepada Bayern Muenchen.

Selain itu, Barcelona juga menghadapi bocornya kontrak Lionel Messi

Messi disebut menerima gaji dengan nominal yang fantastis dari Barcelona.

El Mundo mengklaim dalam kontrak tersebut Messi mendapatkan gaji sebesar 555 juta euro atau setara dengan Rp 9,4 triliun untuk kontrak berdurasi empat tahun yang ditandatangi pada 2017.

Tak hanya itu, Messi juga disebut mendapatkan bonus sebesar 138 juta euro (Rp 2,35 triliun) untuk pendapatan tahunan.