Piala FA Haram Dibatalkan meski COVID-19, Bocah Ingusan Jadi Solusi

By Ade Jayadireja - Jumat, 7 Januari 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi logo Premier League. (TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE)

BOLASPORT.COM - Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendesak para klub untuk tetap bertanding di tengah lonjakan kasus virus corona varian omicron.

Piala FA edisi 2021-2022 akan menggelar laga putaran ketiga pada Sabtu (8/1/2022) dan Minggu (9/1/2022).

Sebelum tirai kompetisi dibuka, FA menyurati ke-20 tim peserta guna menginstruksikan mereka agar tidak menunda pertandingan.

Seperti diketahui bahwa sejumlah partai Liga Inggris mengalami penundaan akibat peningkatan kasus COVID-19.

Baca Juga: Timnas Indonesia Hadapi Bangladesh di FIFA Match Day, Terpaut 22 Tingkat di Peringkat FIFA

Khusus untuk Piala FA, otoritas bal-balan Inggris memberi pengeculian terkait regulasi pemain.

Setiap tim diperbolehkan untuk menerjunkan pemain akademi yang sebelumnya tak pernah memperkuat skuad senior alias bocah ingusan.

Langkah tersebut diambil guna membantu para tim untuk memenuhi kuota 14 pemain.

Kalau mengacu pada aturan biasanya, pemain dari tim junior hanya bisa mentas di Piala FA jika sudah pernah membela tim senior.

"Kami percaya pengecualian ini diperlukan mengingat kemungkinan konsekuensi dari posisi FA, sehubungan dengan kompetisi yang belum dimulai," demikian bunyi surat FA untuk klub, seperti dikutip BolaSport.com dari Dailymail.

"Kami juga percaya ini adalah pendekatan yang membantu ketersediaan skuad selama jadwal pertandingan Januari yang padat dan melindungi keseimbangan antara menjaga integritas Liga dan memastikan jadwal terpenuhi," lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Habis Pesta di Dubai, Mantan Kapten Nakal Arsenal Positif COVID-19


Di Premier League, kasta teratas Liga Inggris, sebuah pertandingan bisa ditunda jika klub tak memiliki 13 pemain outfield plus satu kiper dari tim senior.

Manchester United menjadi salah satu klub yang terimbas oleh ledakan kasus virus corona.

Mereka batal menghadapi Brighton and Hove Albion setelah muncul penyebaran COVID-19 di internal.