BOLASPORT.COM - Laga pekan ke-26 Liga 1 2021-2022 antara Bhayangkara FC vs Tira Persikabo digelar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Minggu (20/2/2022).
Di satu sisi, jelang menghadapi Tira Persikabo, Bhayangkara FC sedang dalam tren yang kurang baik.
Pada dua pertandingan terakhir, Bhayangkara FC menelan kekalahan 0-3 dari Bali United dan bermain imbang 1-1 melawan Borneo FC.
Baca Juga: Kushedya Hari Yudo Ungkap Satu Mimpi bersama Timnas Indonesia
Pelatih Tira Persikabo, Liestiadi, pun menyadari situasi yang sedang dialami kubu lawan.
Menurut Liestiadi, siklus pertandingan Liga 1 2021-2022 memang tidak menentu.
Jarang tim yang bisa konsisten meraih hasil positif di setiap laga.
Baca Juga: Adik Valentino Rossi Sebut Sirkuit Mandalika Punya Tikungan Terbaik di Dunia
"Bhayangkara FC sekali kalah dan imbang di 2 laga terakhir," ucap Liestiadi.
"Karena siklus pertandingan di Liga 1 sangat ketat."
"Kadang-kadang tim kalah-kalah, menang-menang, menang-kalah, seri, saya rasa tidak bisa diprediksi," sambung mantan pelatih Persipura Jayapura itu.
Baca Juga: Belum Tajam saat Lawan Napoli, Ferran Torres Dapat 8 Kata Dukungan dari Legenda Barcelona
Liestiadi tidak ingin terlalu ambil pusing tentang hasil yang diraih Bhayangkara FC dalam dua laga terakhirnya.
Ia hanya fokus untuk mempersiapkan Tira Persikabo agar tidak kecolongan dari Bhayangkara FC.
"Jadi apapun cerita dari Bhayangkara FC kami tidak mau pusing, kami hanya fokus ke tim kami," kata pelatih berusia 53 tahun itu.
"Minimal kami tidak kehilangan poin."
"Kami selalu ingin meraih hasil positif di sisa pertandingan," tegas Liestiadi dalam sesi jumpa pers, Sabtu (19/2/2022).
Lebih lanjut, ia mencontohkan grafik meningkat yang dipetik Barito Putera.
Baca Juga: Persija Jakarta Hadapi Persik Kediri, Syahrian Abimanyu Bicara Jujur soal Kekuatan Lawan
Dari tiga pertandingan terakhir, Barito Putera memborong kemenangan atas PSIS Semarang (1-2), Persipura Jayapura (3-0), dan Persela Lamongan (2-4).
"Seperti kemarin Barito, di tiga pertandingan terakhir mereka menang," ujar Liestiadi.
"Jadi saya rasa semua pertandingan berat karena siklus pertandingan tidak menentu," tutupnya.