Perdebatan soal Naturalisasi Memanas, Menpora Tegaskan Alasan Beri Restu PSSI

By Wila Wildayanti - Kamis, 17 Maret 2022 | 23:15 WIB
Menpora, Zainudin Amali saat wawancara bersama awak media seusai menerima kunjungan timnas Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI), di Auditorium Kemenpora, Jakarta, Kamis (17/3/2022). (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - Perdebatan terkait pemain naturalisasi belum lama ini terjadi lagi di Instagram antara Exco PSSI, Hasani Abdulgani dan Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, bahkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pun turut memberi respons.

Sehingga perdebatan soal pemain nasturalisasi itu masih berlanjut hingga hari ini Kamis (17/3/2022).

Perdebatan ini bermula dari Akmal Marhali yang berkomentar pada unggahan @pengamatsepakbola yang menyatakan bahwa PSSI tak harus mengejar proses naturalisasi.

Menurutnya PSSI itu tak seharusnya  mengejar-ngejar naturalisasi Emil Audero yang tak juga memberikan jawaban.

Akmal juga menegaskan bahwa yang seharusnya namanya naturalisasi itu natural, jadi tak perlu diberi iming-iming bela timnas Indonesia.

Ia menilai bahwa naturalisasi yang telah dilakukan salah kaprah dan menyebutnya sebagai agen bisnis.

Baca Juga: Fans Bali United Janji Jalan Kaki dari Kota Bangli ke Stadion Dipta Jika Jadi Juara Liga 1

Dengan komentar tersebut pun rame, bahkan Hasani Abdulgani yang diberi kepercayaan Ketua Umum PSSI untuk melakukan proses naturalisasi pun memberi respon.

Hasani menilai bahwa ilmunya dengan Akmal berbeda yang mana itu hanya tuduhan dan hanya memikirkan negatif saja.

Sementara PSSI dengan jelas telah mengungkapkan bahwa terkait pemain naturalisasi itu diproses dengan baik dan tanpa paksaan.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bahkan menjelaskan dalam komentarnya bahwa untuk komunikasi dengan pemain yang bermain di luar negeri itu memang menggunakan agensi.

Sebab semua klub di Eropa juga sama, jadi pada dasarnya tak ada kepentingan agen menurutnya.

Permasalahan pemain naturalisasi memang akan melahirkan dua kubu secara tak langsung.

Baca Juga: Persaingan Tangga Juara Semakin Berat, Pelatih Persib Akui Pemain Kelelahan

Sebab hal seperti ini sudah wajar apabila ada yang pro dan kontra.

Namun, perdebatan soal pemain naturalisasi itu tak pernah berakhir bahkan belakangan ini kembali ramai terjadi.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menjelaskan bahwa sejak awal pemerintah memberi restu kepada PSSI bukan tanpa alasan jelas.

Menurutnya, sejak awal naturalisasi ini dilakukan memang hanya jangka pendek bukan akan dilakukan terus menerus.

Menpora bahkan menjelaskan bahwa sejak PSSI mengajukan naturalisasi pemain, ia meminta pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk memberikan penjelasan langsung.

Baca Juga: Kata-kata Massimiliano Allegri Usai Juventus Angkat Koper dari Liga Champions

“Naturalisasi kan jangka pendek, dan kenapa itu waktu rakor langsung coach Shin yang saya hadirkan. Gitu loh. Jadi naturalisasi sekarang berbeda dengan naturalisasi sebelumnya,” ujar Zainudin Amali kepada awak media termasuk BolaSport.com, Kamis (17/3/2022).

Amali menjelaskan bahwa memang sebelumnya itu klub bisa mengajukan naturalisasi.

Akan tetapi, untuk saat ini hal seperti itu tak boleh terjadi lagi.

Sehingga yang bisa mengajukan naturalisasi hanya PSSI, itu pun alasan PSSI harus jelas.

“Sebelumnya kan klub minta naturalisasi, sekarang di era saya harus federasi yg minta. Dan alasannya harus kuat,” ucapnya.

Menpora juga menegaskan bahwa pihaknya memberi izin tentu saja dengan kualitas yang tepat bukan hanya asal comot.

Amali mengatakan bahkan pihaknya bisa memberi izin setelah mendengar langsung penjelasan dari Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan itu juga memiliki aturan ketat untuk menyeleksi pemain keturunan Indonesia yang akan dinaturalisasi.

Baca Juga: Persaingan Tangga Juara Semakin Berat, Pelatih Persib Akui Pemain Kelelahan

 Terkait hal itu, Menpora menyebut bahwa Shin Tae-yong bahkan enggan menaturalisasi pemain keturunan Indonesia lainnya dengan mudah.

Menurutnya, Shin Tae-yong sejak awal menegaskan bahwa ia hanya ingin menaturalisasi pemain yang berkarier di Eropa.

Tentu saja dengan itu, sudah dipastikan kualitas dan kemampuan para pemain yang dinaturalisasi PSSI performa berada diatas pemain Indonesia.

Untuk itu, Menpora bisa memberi restu karena memang naturalisasi tak menjadi tujuan utama Menpora maupun PSSI.

“Kemudian yg dinaturalisasi ini berapa lama dia bisa membela timnas, dan kualifikasi Shin sangat ketat, dia hanya mau naturalisasi pemain keturunan yang main di Liga Eropa,” kata Amali

“Ya saya tanya dia kenapa harus begitu, kan ada orang-orang Indonesia, orang-orang keturunan yang ada di mana-mana, dia tidak mau,” tuturnya.

Baca Juga: Kata-kata Massimiliano Allegri Usai Juventus Angkat Koper dari Liga Champions

“Dia bilang inginnya pemain-pemain yang main di Liga Eropa. Jadi kan dia sudah dengan ketat begitu, saya dukung administrasinya. Dan itu sekali lagi jangka pendek.”

Amali pun menegaskan bahwa tujuan utama Menpora dan PSSI tetap pembinaan.

Untuk itu, pembinaan untuk pemain muda tetap dilakukan bukan hanya bergantung dengan pemain naturalisasi.

Maka dari itu, sejak sekarang pembinaan pemain muda pun terus dilakukan dari usia muda.

“Tumpuan utama kita tetap pembinaan dalam negeri, tidak bisa kita sepanjang masa harapkan naturalisasi.”

Sementara itu, PSSI telah memproses naturalisasi tiga pemain yakni Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)