Paolo Maldini dan Elliott Bersitegang, Newcastle United Kecipratan Berkah

By Ivan Rahardianto - Minggu, 26 Juni 2022 | 12:45 WIB
Hubungan yang tegang di antara Paolo Maldini dan Elliott menyebabkan Newcastle United kecipratan berkah. (TWITTER.COM/PAPERSFOOTBALL)

BOLASPORT.COM - Hubungan yang tegang di antara Paolo Maldini dan Elliott menyebabkan Newcastle United kecipratan berkah.

Ketika berita diumumkan bahwa RedBird telah menyetujui untuk membeli AC Milan sebesar 1,2 miliar euro atau sekitar Rp18,6 triliun, para penggemar menyambutnya dengan gembira.

Pasalnya, dengan masuknya RedBird, fan AC Milan telah memimpikan gerakan besar-besaran di bursa transfer untuk menyaingi Paris Saint-Germain, Manchester City, dan Real Madrid.

Namun, impian yang dicita-citakan oleh fan AC Milan sampai sejauh ini belum terwujud.

Hal tersebut terjadi karena proses pengambilahilan oleh RedBird ternyata belum selesai.

Dinukil BolaSport.com dari Football Italia, proses akuisisi baru akan selesai kira-kira pada September 2022.

Baca Juga: Gagal Boyong Bek Lille, AC Milan Alihkan Fokus ke Marco Asensio

Itu artinya sampai September, Elliott dan Ivan Gazidis akan tetap bertanggung jawab memberikan lampu hijau untuk setiap negosiasi dalam pembelian pemain yang dipimpin oleh Paolo Maldini dan Ricky Massara.

Masalahnya, Maldini dan Elliott memiliki pandangan yang berbeda tentang transfer yang akan dilakukan klub.

Elliot masih ingin berinvestasi pada pemain muda yang menjanjikan.

Sementara Maldini percaya bahwa I Rossoneri membutuhkan lebih banyak daya untuk bersaing dengan klub-klub top Eropa dan bisa mempertahankan gelar Liga Italia di musim depan.

Apabila mau diambil contoh tentang perbedaan pandangan antara Maldini dan Elliot, kasus Sven Botman bisa jadi contohnya.

Paolo Maldini sejatinya siap mengontrak bek tengah itu dengan harga 30 juta euro atau setara Rp 469 miliar.

Gayung bersambut, Botman sudah menunggu AC Milan selama beberapa minggu tetapi akhirnya lebih menerima tawaran Newcastle United yang gerak cepat, sedangkan I Rossoneri tampak ragu-ragu untuk merekrutnya.

Alasannya, Elliott tidak ingin berinvestasi terlalu banyak pada bek tengah dan lebih suka memperkuat tim di lini serang. 

Kedaan tersebut kemudian membuat fan AC Milan khawatir hal yang sama akan terjadi dengan Renato Sanches yang dilaporkan telah menyetujui persyaratan pribadi dengan I Rossoneri.

Namun, Elliott tidak mau menandingi tawaran 30 juta euro atau setara Rp 469 miliar dari PSG, sehingga pemain asal Portugal bisa saja pindah ke Paris daripada ke Milan.

Umum diketahui, pada Agustus 2018 atau beberapa minggu setelah AC Milan dimiliki Elliott Management Corporation, Maldini menerima tawaran untuk menjadi direktur strategi & pengembangan olahraga untuk klub.

TWITTER.COM/PROUDMILANISTI
Apabila mau diambil contoh tentang perbedaan pandangan antara Maldini dan Elliot, kasus Sven Botman bisa jadi contohnya. Paolo Maldini sejatinya siap mengontrak bek tengah itu dengan harga 30 juta euro atau setara Rp 469 miliar. Gayung bersambut, pemain timnas Belanda itu sudah menunggu AC Milan selama beberapa minggu tetapi akhirnya lebih menerima tawaran Newcastle United yang gerak cepat, sedangkan I Rossoneri tampak ragu-ragu untuk merekrutnya.


Hal tersebut menandai kembalinya dia ke AC Milan sejak pensiun dari sepak bola pada 2009.

Selanjutnya, pada 14 Juni 2019, Maldini dipromosikan menjadi direktur teknik.

Setelah 3 tahun Maldini menjabat sebagai direktur teknik, AC Milan memenangkan gelar Liga Italia 2021-2022 yang pertama dalam 11 tahun.

Maldini sendiri berperan dalam membawa banyak talenta seperti Theo Hernandez, Rafael Leao, Oliver Giroud, Tomori, dan Mike Maignan.

Maignan dinobatkan sebagai kiper terbaik musim 2021-2022 dan Leao dianugerahi Pemain Terbaik Liga Italia pada musim yang sama.

Baca Juga: Jalan Terjal AC Milan di 10 Pekan Pertama Liga Italia 2022-2023, Langsung Hadapi Tiga Raksasa