Hasil Survei Football Institute: Kebijakan Naturalisasi di Timnas Indonesia dan U-20 Disetujui

By Abdul Rohman - Senin, 31 Oktober 2022 | 19:45 WIB
Founder Football Institute, Budi Setiawan (kiri) dan Ketua Umum Perpi, Resha Yogaswara (kanan), sedang memberikan keterangan kepada awak media di Kopi Lobi, Senopati, Jakarta, 31 Oktober 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Berdasarkan hasil survei Football Institute, koresponden nampak setuju dengan kebijakan naturalisasi di timnas senior Indonesia dan timnas U-20 Indonesia.

Dengan rincian, sangat tidak setuju (6,6 persen), tidak setuju (15,7 persen), netral (17,7 persen), setuju (49,7 persen), dan sangat tidak setuju (10,3 persen).

Untuk yang sepakat dengan naturalisasi di tim besutan Shin Tae-yong demi alasan presentasi.

Baca Juga: Evaluasi PBSI soal Pebulu Tangkis Indonesia yang Kendor di Poin Akhir

Sedangkan yang tidak setuju berdalih, banyak talenta lokal yang bisa menjadi tumpuan bagi timnas senior Indonesia maupun U-20.

"Terkait dengan kebijakan naturalisasi baik timnas senior maupun U-20, 49 persen menyatakan setuju," ucap Founder football Institute, Budi Setiawan dalam sesi jumpa pers di Senopati, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).

"Dengan adanya ide naturalisasi karena alasannya prestasi."

Baca Juga: Hari Ini, PSSI Kirim Surat ke FIFA Terkait Percepatan KLB

"Tapi ada juga yang tidak setuju karena pemain lokal banyak yang bertalenta atau boleh dikatakan lokal pride," kata Budi Setiawan.

Timnas senior Indonesia sendiri diketahui tengah memproses naturalisasi dari tiga pemain keturunan.

Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama.

Untuk nama Sandy Walsh dan Jordi Amat selangkah lagi berpindah Warga Negara Indonesia, hanya tinggal diambil sumpah.

Baca Juga: Hasani Abdulgani Luruskan Kabar soal Semua Exco PSSI Sepakat Mundur Lewat KLB

Sementara timnas U-20 Indonesia juga sedang memproses naturalisasi. Baru dua nama yang sudah diumumkan.

Keduanya adalah Ivar Jenner dan Justin Hubner.

Pada survei Football Institute ini menggunakan 1200 sampel dengan metode multistage random sampling.

Dengan margin error 2,83 persen dan cofindent interval 95 persen.

Komposisi sampel tersebar di enam wilayah, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Malang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)