Evaluasi BWF World Tour Finals 2022 - Rionny Mainaky: Penampilan Sudah Bagus, tetapi...

By Delia Mustikasari - Senin, 12 Desember 2022 | 17:45 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, tampak sedang memberikan keterangan kepada awak media di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, 1 Desember 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)



BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis Indonesia belum berhasil meraih gelar di turnamen penutup tahun, BWF World Tour Finals 2022 yang berlangsung 7-11 Desember di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand.

Raihan terbaik skuad Merah-Putih adalah dengan meraih dua podium runner-up melalui Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra).

Pada laga final yang berlangsung Minggu (11/12/2022(, Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui keunggulan Viktor Axelsen (Denmark), dengan skor 13-21, 14-21. Sementara  itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dikalahkan wakil China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, 17-21, 21-19, 12-21.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, angkat bicara tentang hasil ini.

Baca Juga: Kekecewaan Rinov/Pitha Hingga Optimisme Sambut Tahun 2023

"Secara keseluruhan, kalau dilihat perjuangan anak-anak sudah maksimal ya, sudah bagus. Apalagi melihat yang baru bermain di sini seperti Gregoria dan Rinov/Pitha," kata Rionny dilansir BolaSport.com dari laman PBSI.

"Semua semangatnya luar biasa, tidak mudah menyerah dan kemauan untuk menangnya besar. Tetapi,  memang harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Kalau di final saya lihat Ahsan/Hendra ada penurunan fokus terutama pada gim ketiga," tutur Rionny.

"Tetapi, memang dengan usia dan kondisi dari babak awal sudah main habis-habisan hasil ini maksimal buat mereka. Sama dengan Fajar/Rian, secara skill sudah bagus sekali, tetapi lagi-lagi fokus di poin-poin penting kadang belum konsisten, bagaimana mereka harus lebih sabar lagi."

Untuk tunggal putra, Rionny mengungkapkan bahwa kekuatan sudah merata. Baik Jonatan maupun Anthony sudah selevel dengan lawan-lawannya, hanya yang paling siap di lapangan yang akan menang.

"Untuk Jojo dan Ginting secara pengalaman, kematangan pukulan dan pola permainan sudah cukup. Lawan-lawannya semua sudah satu level bisa dikatakan begitu. Jadi, siapa yang siap dia yang menang," kata Rionny.

"Pada babak final, Anthony sebenarnya sudah benar polanya hanya keyakinan dan kesabarannya masih kurang. Dia berhasil mengatur pola permainan, tetapi finishing-nya masih buru-buru dan banyak mati sendiri. Ini yang harus diperbaiki," aku Rionny.

Bergeser ke ganda putri, Rionny mengatakan bahwa Apri/Fadia harus memperbanyak variasi permainan dan memperkuat pertahanan.

"Pola permainan Apri/Fadia sudah mulai terbaca lawan. Jadi, harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton. Defense-nya juga diperkuat, terutama Fadia harus memiliki daya tahan untuk main lama, main reli-reli. " kata Rionny.

"Dulu Apri bisa mengimbangi Greysia (Polii) main seperti itu. Sekarang Fadia harus mengimbangi Apri," tutur Rionny.

Kredit khusus diberikan kakak Rexy Mainaky itu kepada Gregoria (tunggal putra) dan Rinov/Pitha (ganda campuran). Penampilan keduanya memang di luar perkiraan.

"Gregoria sudah bisa mengalahkan Chen Yu Fei (China) dan merepotkan An Se-young (Korea Selatan) serta Akane Yamaguchi (Jepang), sesuatu yang cukup luar biasa. Kepercayaan diri dan mentalya sudah mulai kembali."

"Ini yang penting. Tetapi, PR-nya adalah di ketahanan otot dan sedikit fokusnya. Kami akan terus tingkatkan," ucap Rionny.

"Untuk Rinov/Pitha, Pitha itu skill depannya bagus hanya tinggal tambah power lagi. Rinov sudah cukup matang, dari skill, power, mengatur bola pintar, tetapi masih kurang sabar," ujarnya.

Rionny menegaskan bahwa perjuangan maksimal bukan berarti evaluasi tidak dilakukan. Ia berharap anak-anak asuhnya memperbaiki apa yang masih menjadi kekurangan-kekurangan.

"Saya sudah sampaikan ke anak-anak untuk mengevaluasi permainan secara mendetail lewat video analisis. Kekurangan-kekurangan lanjut diperbaiki di latihan bersama pelatih," kata Rionny.

"Yang terpenting, bagaimana mereka ada kemauan dulu untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan," ujar Rionny.

"Tahun depan, kami akan fokus pada pembenahan dan peningkatan faktor non teknis," ucap Rionny.

Turnamen bulu tangkis internasional akan libur sebentar sebelum kembali hadir pada minggu kedua, Januari 2023 dengan digelarnya Malaysia Open 2023 berlevel BWF World Tour Super 1000.

Baca Juga: Rekor Lee Chong Wei Tersamai, Tanda Tahun 2023 Masih Milik Viktor Axelsen?