Bermodal Untung Rp 6 Ribu, Kini Punya 7 Toko Olahraga dan Disukai Atlet Profesional

By Mochamad Hary Prasetya - Rabu, 7 Juni 2023 | 23:00 WIB
CEO Topscore, Imam Choirul Roziqin, bersama mantan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (Istimewa)
 
 
BOLASPORT.COM - Toko olahraga, Topscore, mungkin bukan nama yang asing bagi pecinta olahraga di Indonesia.
 
Saat ini, toko peralatan olahraga itu ramai dikunjungi masyarakat, tak terkecuali atlet profesional.
 
Sejak berdiri pertama kali pada 2014, Topscore kini telah memiliki tujuh cabang yakni di Depok, Bandung, Tangerang, Bekasi, Bogor, Semarang, dan Surabaya.
 
Namun, untuk bisa menjadi sukses seperti sekarang ini, tentunya memerlukan perjuangan yang tak mudah. 
 
Perlu tekad yang kuat dan pantang putus asa dalam membangun usaha di atas kaki sendiri.
 
Seperti kisah perjuangan CEO Topscore, Imam Choirul Roziqin. 
 
Sebelum meraup kesuksesannya, Imam memulai usahanya dari nol.
 
Baca Juga: Cetak Assist dari Lemparan Jauh, Pratama Arhan Jadi MOTM Tokyo Verdy

Tanpa warisan orang tua, dan hanya bermodal toko teman yang tutup, Imam dipinjamkan aset sebesar Rp150 juta untuk dijual.

Kemudian, dia memulai setahap demi setahap.
 
Hatinya tak goyah meski pada awal merintis mendapatkan keungungan Rp 6000.
 
Dengan kesunguhan hati dan niat tulus memenuhi kebutuhan customer, Imam bahkan rela menghabiskan waktu untuk perjalanan Jakarta-Bogor demi mendapatkan produk yang diinginkan customer.
 
"Dari Rp 150 juta itu, saya olah secara sungguh-sungguh hingga saat ini asetnya sudah mencapai nilai yang jauh lebih besar."
 
"Perjuangannya pun tidak mudah, dulu saya ingat, meskipun keuntungan hanya 6000 rupiah, saya rela memenuhi kebutuhan customer meski harus bolak-balik Jakarta Bogor untuk membeli produk yang customer cari," kata Imam.
 
"Maklum, karena cara saya mengolah keuntungan tadi, adalah dengan menjadi reseller di toko olahraga lain di kawasan Bogor, yang saat ini toko tersebut pun masih berdiri," sambungnya.
 
Baca Juga: Arthur Irawan Gigit Jari usai Kalah Ngewar Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina

Meski banyak pengorbanan dan kesulitan yang menghadang, Imam tak goyah.

Kecintaanya pada olahraga juga yang membuatnya senang menjalani usaha yang kini membesarkan namanya.
 
"Sebenarnya tidak ada cita-cita khusus, tapi memang saya mendapatkan kesempatan untuk menjualan produk-produk olahraga dan kebetulan saya sangat suka olahraga khususnya sepakbola."
 
"Jadi yaudah ayo kita lanjutkan," ucap Imam.
 
"Rasanya menyenangkan sekali bisa berbisnis di industri yang kita sukai, waktu terasa cepat dan menyenangkan."
 
"Kesulitan pun dianggap tantangan, bukan benar-benar hal yang menyulitkan, dan biasanya pasti tercetus ide-ide brilian karena memang basic-nya menyukai industri ini," jelasnya.
 
Tak terasa, 9 tahun berjalan Imam berhasil melebarkan sayap Topscore ke tujuh kota besar di Indonesia.
 
Baca Juga: Eri Cahyadi Jelaskan Tiga Poin Jawab Polemik Konvoi Timnas Indonesia di Surabaya

Topscore mampu berdiri tegap di tengah geliat toko-toko olahraga yang baru berdiri.

Soal persaingan Imam tak khawatir, sebab ia memiliki konsep yang berbeda dari toko-toko olahraga lainnya.
 
Salah satunya adalah memberikan konten inspiratif bagi para pembelinya. 
 
Salah satu kontennya ialah membahas secara detail merek sepatu dengan segala keunggulan dan kekurangannya melalui konten video hingga foto di media sosial.
 
"Kami memiliki visi menjadi perusahaan olahraga no.1 di Indonesia yang membawa kebahagiaan."
 
"Dari situ saja sudah tertera jelas bahwa kami adalah perusahaan human centered, perusahaan yang berorientasi kepada manusia, customer senang karyawan juga senang itu tujuan kami," kata Imam.
 
"Dan untuk mencapai itu, sudah tentu pelayanan harus terbaik."
 
Baca Juga: PSSI Dapat Rp 56 Miliar dari Hak Siar Timnas Indonesia

"Mulai dari kerapihan toko, wangi, kalau pelayanan online customer servicenya fast respons. Harus ramah."

"Ya sudah tentu meskipun orang mau belanja di toko lain, tapi bisa diadu," tuturnya.
 
Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa tokonya juga menjadi salah satu pionir sebagai toko olahraga yang memberikan inspirasi kepada pelanggannya.
 
"Kami biasanya fokus ke kampanye-kampanye kreatif dan ide-ide yang unik."
 
"Jadi kami punya branding dan marketing dapat kami pastikan akan selalu beda, coba aja cek di sosial media kami, pasti selalu ada hal unik setiap harinya," tegas Imam.