Dengan anggapan Manchester City selalu menang di 5 sisa laga Liga Inggris 2017-2018 dan nilai akhir mencapai 102, biaya meraih per poin itu adalah 127 miliar rupiah.
Musim ini, anggaran operasional Manchester City disebut total mencapai 667,6 juta pound, termasuk gaji pemain.
Bila mampu mencapai nilai maksimal di akhir musim sebesar 102, Manchester City memang disebut "membayar" setiap poin di Liga Inggris sebesar 6,54 juta pound atau mencapai 127 miliar rupiah.
Sungguh sebuah pengeluaran yang amat besar dan sangat jauh bila dibandingkan dengan biaya per poin yang dikeluarkan Leicester City saat menjuarai Liga Inggris 2015-2016.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Dailymail, dengan pengeluaran pembelian pemain inti, plus gaji skuat 3 musim lalu, total biaya Leicester City adalah 103,2 juta pound.
Bila 103,2 juta pound itu dibagi 81 poin yang dikumpulkan Leicester City di akhir musim 2015-2016, pengeluaran per poin adalah 1,27 juta pound alias 24,7 miliar rupiah.
Jadi, bila musim ini Manchester City membayar satu poin alias hasil imbang sebesar 127 miliar rupiah, tiga musim lalu Leicester City "hanya" butuh membayar 24,7 miliar rupiah untuk hasil seri.
(Baca Juga: Pep Guardiola: Manchester City Harus Lebih Banyak Menjuarai Liga Inggris jika Ingin Meraih Liga Champions)
Bagaimana dengan musim lalu ketika Chelsea juara Liga Inggris?
Di kompetisi 2016-2017, pengeluaran Chelsea untuk pembelian pemain yang diturunkan sepanjang musim, plus gaji skuat The Blues berjumlah 440,5 juta pound.
Saat menyudahi Liga Inggris musim lalu, nilai akhir Chelsea adalah 93. Artinya, biaya per poin yang dikeluarkan Chelsea mencapai 4,74 juta pound (Rp 92 miliar).
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar